Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Strategi Home Industri Kerupuk Singkong Batu Tetap Bertahan di Musim Penghujan

Penulis : Irsya Richa - Editor : Heryanto

22 - Jan - 2019, 17:50

Sri Astutik saat mempersiapkan menjemur kerupuk singkong di Dusun Kajang Desa Mojorejo Kecamatan Junrejo, Selasa (22/1/2019). (Foto: Irsya Richa/MalangTIMES)
Sri Astutik saat mempersiapkan menjemur kerupuk singkong di Dusun Kajang Desa Mojorejo Kecamatan Junrejo, Selasa (22/1/2019). (Foto: Irsya Richa/MalangTIMES)

MALANGTIMES - Salah satu kendala yang cukup besar para home industri kerupuk singkong saat ini adalah musim penghujan. Dampak yang terjadi adalah proses pengeringan yang mengandalkan matahari di Dusun Kajang Desa Mojorejo Kecamatan Junrejo. 

“Resiko kalau sudah memasuki musim hujan seperti ini. Karena kami mengandalkan sinar matahari proses pengeringan,” kata Sri Astutik pemilih Home Industri Kerupuk Singkong.

Baca Juga : Peduli Covid-19, Hawai Grup Sumbang Ratusan APD ke Pemkot Malang

Proses pengeringan kerupuk singkong saat musim penghujan ini membutuhkan waktu selama 2-3 hari. Padahal saat musim kemarau hanya membutuhkan waktu selama 7 jam.

Terkadang ia sempat ragu untuk menjemur kerupuk singkong. Terkadang saat selesai mempersiapkan untuk menjemur hujan datang. 

Selain waktu pengeringan yang cukup lama dampak lainnya muncul. Yakni warna pada kerupuk singkong menjadi berubah. 

“Kalau proses pengeringan musim kemarau itu pasti hasilnya maksimal warnanya bagus. Kalau seperti ini karena enggak butuh lama keringnya. Lama-lama jadi berubah warna,” imbuhnya, Selasa (22/1/2019).

Padahal banyak konsumennya yang meminta kualitas kerupuk itu berwarna putih. Sehingga sebagian kerupuk yang berwarna kekuningan itu solusinya diberi bumbu rasa-rasa. 

"Kalau ada yang warnanya kekuningan itu saya beri bumbu-bumbu. Jadi saya kemas kerupuk singkong dengan rasa-rasa,” jelas Astutik.

Baca Juga : Viral Surat Stafsus Jokowi untuk Camat, Dicoreti Bak Skripsi hingga Berujung Minta Maaf

Ia menambahkan untuk satu kali produksi ia bisa menghasilkan kurang lebih 75 kilogram. Namun untuk musim penghujan seperti ini ia terpaksa tidak bisa memproduski setiap hari. 

“Enggak bisa produski setiap hari. Karena kan masih ada proses pengeringan yang belum selesai. Jadinya terpaksa kita enggak bisa produksi setiap hari,” jelas perempuan 47 tahun ini.

Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk satu kali produksi, hal itu tidak mempengaruhi harga kerupuk singkong. “Meskipun butuh lama enggak ngefek sama harganya,” tutup Astutik.


Topik

Peristiwa berita-batu home-industri-kerupuk-singkong Dusun-Kajang-Desa-Mojorejo-Kecamatan-Junrejo


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Irsya Richa

Editor

Heryanto