MALANGTIMES - Sering bermasalah dengan tandon dan sumber air bawah tanah, PDAM Kota Malang kembali merencanakan pemanfaatan air sungai atau teknologi instalasi pengolahan air (IPA). Teknologi yang sempat direncanakan beberapa tahun terakhir ini ditargetkan sudah bisa diwujudkan dengan kapasitas besar dalam lima tahun ke depan.
Plt Direktur PDAM Kota Malang Anita Sari menyampaikan, rencana tersebut saat ini kembali dikaji dan sudah mengerucut pada tiga sungai. Namun memang belum dapat dipublikasikan lantaran membutuhkan kajian lebih mendalam. Di antaranya juga membutuhkan peran serta dari perencana dan konsultan.
Baca Juga : Lewat WTP, PDAM Kota Malang Janjikan Pelayanan Air Bersih Lebih Baik Lagi
"Dilihat dulu dan dikaji, apakah sungai tersebut layak atau tidak. Soalnya, jelas ada kriteria khusus yang ditetapkan," kata Anita.
Perempuan berhijab itu menjelaskan, perencanaan akan dimatangkan tahun ini untuk kemudian diajukan kepada pemerintah pusat. Apalagi, perencanaan juga tidak dapat dilakukan dengan mudah.
Dalam tahap awal, jika memungkinkan, akan langsung dilakukan dua pengajuan dan pembangunan sekaligus. Pertama, menggunakan bantuan atau hibah. Kedua, menggunakan anggaran mandiri. Namun semuanya masih belum dipastikan karena melihat hasil kajian yang lebih mendalam.
"Sungai Rolak dan Amprong itu mungkin masuk ya. Tapi masih dilihat dulu seperti apa nanti. Kami estimasi lima tahun ke depan sudah terwujud dalam kapasitas yang besar," ungkap Anita.
Lebih jauh Anita menyampaikan, pemanfaatan air sungai untuk diolah menjadi air siap guna menjadi kebutuhan Kota Malang. Sebab, jika hanya mengandalkan air bawah tanah, sudah sangat sulit.
"Saat mau ngebor saja, kami sering berhadapan demgan masyarakat yang tidak setuju dengan adanya pengeboran. Itu salah satunya," ucapnya lagi.
Baca Juga : Persiapan Capai 90 Persen, Rusunawa ASN Siap Jadi Ruang Isolasi Pasien Covid-19
Dia juga menyampaikan, hibah program pemanfaatan air sungai atau teknologi IPA tersebut sudah ada di Kementerian PUPR dan ada bantuan dari Hungaria. Nilai bantuan mencapai Rp 45 miliar, mencakup teknologi pemanfaatan hingga penyaluran air ke rumah warga.
"Dan Kabupaten Malang belum lama ini mendapatkan bantuan tersebut. Kami pun rencananya akan memperbarui proposal untuk kemudian dikirimkan secepatnya," kata perempuan berkacamata itu.