MALANGTIMES - Laporan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Malang terkait ujaran kebencian yang diduga dilakukan Ustaz Sa'dullah Basuni benar-benar diseriusi Polres Malang.
Personel Satreskrim Polres Malang langsung bergerak cepat mengusut dugaan penghinaan dan ujaran kebencian yang diduga dilakukan penceramah tersebut.
Baca Juga : Aksi Tak Terpuji Bule di Bali, Pandemi Covid-19 Malah Party
“Kami akan langsung menyelidiki dan melakukan pendalaman, terkait laporan yang diajukan GP Ansor serta beberapa elemen Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Malang tersebut,” tegas Kasatreskrim Polres Malang, AKP Adrian Wimbarda.
Ketika ditanyakan terkait isi laporan, yang menyatakan jika Ustaz Sa'adullah Basuni sudah melakukan penghinaan dan ujaran kebencian anggota polisi dengan tiga balok dibahu ini, masih belum berani memberikan statement secara gamblang.
“Belum bisa memastikan apakah ada unsur pidananya. Ke depan akan segera kami lakukan gelar perkara internal, selain itu beberapa keterangan saksi juga masih kami dalami,” ujar Adrian, Sabtu (5/1/2019).
Dalam laporan yang diajukan ke Polres Malang, juga dilampirkan bukti berupa rekaman video, dan saksi yang turut serta dalam pengajian yang mendatangkan salah satu pemuka agama asal Sukorejo, Pasuruan tersebut.
“Selain mempelajari cuplikan rekaman video dan keterangan saksi, nantinya kami juga bakal berkoordinasi dengan ahli bahasa guna memastikan apakah ada unsur pelanggaran pidana yang dilakukan oleh pihak terlapor,” sambung anggota polisi yang identik menggunakan kaca mata ini.
Baca Juga : Pasien Positif Covid-19 Meningkat, Polres Malang Ancam Warga yang Tolak Pemakamannya
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, dalam cuplikan rekaman video berdurasi sekitar 2.50 menit itu, Ustaz Sa'adullah nampak terang-terangan mengucapkan kata yang dinilai menghina dan menyebar ujaran kebencian.
Bahkan, pada salah satu agenda pengajian yang digelar di Desa Kidal, Kecamatan Tumpang pada bulan September 2018 tersebut, Ustad Sa'adullah juga dianggap telah menghina GP Ansor, Banser, dan NU, serta kandidat calon presiden nomor urut satu KH Ma’ruf Amin.