MALANGTIMES - Imam, warga Dusun Krajan, Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, terlihat meringis kesakitan saat digelandang petugas ke Mapolsek Pakis. Sebelumnya, pria berusia 45 tahun ini hanya bisa pasrah saat dihujani bogem mentah oleh puluhan warga Dusun Meduran, Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Sabtu (29/12/2018).
Baca Juga : Keluarkan Surat Edaran, Mulai Besok Bupati Malang Minta Warga Tidak Keluar Rumah
Bukan tanpa sebab. Warga saat itu merasa geram lantaran pelaku nekat mencuri di toko bangunan Harapan Kita milik Mali Sugianto, warga sekitar. “Tersangka nekat mencuri satu rol seng dari toko bangunan milik korban,” kata Kapolsek Pakis AKP Hartono, Minggu (30/12/2018).
Kepada polisi, Sugianto menuturkan, kronologi bermula ketika dia baru saja selesai menjalankan salat duhur. Di saat bersamaan, seluruh karyawan toko bangunan yang berlokasi di Dusun Meduran itu sedang istirahat siang sembari tiduran di dalam toko.
“Korban saat itu melihat dua pria yang tampak mondar-mandir dengan mengendarai motor. Merasa curiga, korban mengamati terus gerak-gerik kedua orang tersebut,” sambung Hartono.
Mungkin merasa aman, satu dari dua orang yang mengendarai motor Yamaha Vixion itu kemudian turun dari kendaraan. Belakangan diketahui, Imam bertugas sebagai eksekutor. Sedangkan satu orang temannya berjaga-jaga guna memastikan situasi tetap aman.
“Tersangka atas nama Imam lantas berjalan kearah toko bangunan, kemudian mengambil satu rol talang seng. Tidak lama setelah itu, kabur meninggalkan lokasi pencurian,” imbuh Hartono.
Mengetahui hal ini, Sugianto seketika berteriak maling sembari menunjuk ke arah kedua pelaku. Lantaran panik, si pengendara motor memilih untuk tancap gas dan meninggalkan Imam.
Baca Juga : Polisi Akui Kejahatan Jalanan Kota Malang Meningkat Usai Program Asimilasi
Mengetahui dirinya ditinggal, Imam memilih untuk kabur ke arah perumahan yang tidak jauh dari lokasi pencurian. Warga yang mendengar teriakan Sugianto seketika menghampiri sumber suara dan mengejar pelaku.
Berselang beberapa saat setelah itu, puluhan warga berhasil menangkap Imam. Tanpa menunggu aba-aba, warga yang saat itu merasa geram menjadikan tersangka sebagai sansak hidup. Setelah puas menghujani pukulan dan tendangan, kejadian ini lantas dilaporkan ke Polsek Pakis.
Mendapatkan informasi, beberapa personel dikerahkan ke lokasi kejadian. “Dari penuturannya, tersangka mengaku baru sekali melakukan pencurian. Alasannya karena butuh uang. Namun, kasus ini masih dalam proses pendalaman. Sebab, ada dugaan tersangka pernah melakukan aksi pencurian di lokasi lain. Sedangkan untuk satu pelaku lainnya yang kabur identitasnya sudah kami kantongi,” tutup Hartono. (*)