MALANGTIMES - Hujan yang turun selama 3 hari dengan intensitas tinggi merendam ribuan rumah di beberapa desa yang ada di Jember. Desa paling parah terdampak ada di Kecamatan Kencong. Di wilayah yang menjadi langganan jebolnya penahan Sungai Tanggul ini, sedikitnya 500 KK lebih atau 1.800 lebih jiwa diungsikan.
“Kecamatan Kencong terdampak banjir paling parah. Ada ribuan jiwa yang harus diungsikan karena ada tanggul yang jebol di sana. PU Pengairan Provinsi Jatim sudah mengirimkan alat berat dan sheet pile serta jombo bag untuk menahan air susulan,” ujar Bupati Jember dr Hj Faida MMR Senin (24/12/2018).
Baca Juga : Peduli Covid-19, Hawai Grup Sumbang Ratusan APD ke Pemkot Malang
Bencana yang terjadi di Jember ini tidak hanya banjir yang telah menjebol tanggul (andil) sepanjang 60 meter dengan kedalaman mencapai 7 meter di Sungai Tanggul sehingga merendam ribuan hektare lahan pertanian. Lainnya, tebing di Desa Kaliglagah, Kecamatan Sumberbaru, longsor dan menimbun dua rumah.
Dua rumah yang tertimbun longsor adalah milik Misnanto (45) dan Bu Slami (50). Keduanya warga Dusun Pasirian, Desa Kaliglagah. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
“Di Kaliglagah ada dua rumah yang tertimbun longsor. Beruntung tidak ada korban jiwa. Dan saat ini kami sudah mengerahkan seluruh tim BPBD untuk melakukan tanggap bencana,” ujar Faida.
Sementara berdasarkan data dari BPBD Jember, beberapa wilayah di Jember terkena dampak bencana. Di Kecamatan Wuluhan misalnya, 492 KK di Desa Glundengan dan Tamansari diungsikan. Di Kecamata Balung, 170 KK, di Kecamatan Bangsalsari 230 KK, di kecamatan Sumberbaru 400 KK, di Kecamatan Ajung 60 KK, dan di Kecamatan Kencong 500 KK yang diungsikan.
Baca Juga : Viral Surat Stafsus Jokowi untuk Camat, Dicoreti Bak Skripsi hingga Berujung Minta Maaf
“Pihak BPBD masih melakukan pendataan. Belum semua desa terdampak banjir terdata. Masih ada beberapa wilayah yang masih dilakukan pendataan. Di antaranya di Gumukmas. Banyak titik-titik lokasi yang butuh proses pendataan dan memerlukan waktu yang panjang,” ujar kabid kedaruratan dan logistik BPBD Kabupaten Jember. (*)