MALANGTIMES - Menjelang pergantian tahun, Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub-Divisi Regional (Sub-Divre) Malang menyiapkan sekitar 26 ribu ton beras yang telah disiapkan untuk wilayah Malang Raya. Meski stok aman, kualitas beras tersebut masih dipertanyakan. Pasalnya, masih ada temuan kutu beras di antara stok yang dihimpun Bulog.
Baca Juga : Ahmad Riza Patria Resmi Dilantik Wakil Gubernur Jakarta, Kerja Mulai Besok
Hal tersebut berdasarkan hasil sidak Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang kemarin (19/12/2018) yang dipimpin Wali Kota Malang Sutiaji. Dalam inspeksi tersebut, Sutiaji sempat melakukan sampling kualitas beras di beberapa titik gudang Bulog. Awalnya, tim hanya memeriksa stok beras di gudang bagian depan yang sudah dipersiapkan petugas.
Lantas, Sutiaji memilih salah satu karung di gudang bagian belakang untuk diperiksa. "Tadi di depan yang disiapkan (petugas) bersih ya (berasnya). Tapi karena saya inginnya mblusuk (melihat-lihat) di belakang, tadi ada kutu. Satu dua (kutu) ya mungkin wajar," ujar wali kota yang akrab disapa Pak Aji itu.
"Di sini kan sebetulnya bukan penyuplai pasar, tapi hanya untuk operasi pasar untuk menjaga kestabilan harga. Banyak beras masuk ke sini bulan empat (April). Karena perawatan saja," tambahnya. Karena masuk bulan April, maka beras tersebut belum terkonsumsi selama kurang lebih delapan bulan.
Meski demikian, Wakil Kepala Bulog Sub Divre Malang Hafizsyah mengatakan pihaknya menjamin kualitas beras yang disalurkan ke masyarakat dalam kondisi baik. Dia juga memastikan stok beras untuk momen libur Natal dan tahun baru (Nataru) terbilang aman. "Untuk stok aman, ada sebanyak 26 ribu ton beras yang tersimpan di 4 gudang," ujarnya.
Hafizsyah menyebut, stok itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan di 5 wilayah kabupaten/kota. Yakni Malang Raya atau Kota dan Kabupaten Malang serta Kota Batu dan ditambah wilayah Kota dan Kabupaten Pasuruan. Untuk Kota Malang sendiri ada sekitar 3 ribu ton beras yang disiapkan untuk momen tahun baru. "Untuk (gudang) di Gadang, sekitar 5 ton beras yang disalurkan per hari," ujarnya.
Baca Juga : Target Agustus, Mal Pelayanan Publik Kota Malang Dimungkinkan Molor
Ketika ditemui di gudang Bulog GBB Gadang Malang di jalan Kolonel Sugiono, Gadang, Sukun, Kota Malang, Hafizsyah menyampaikan bahwa permintaan beras pada tahun ini cenderung normal dibanding tahun lalu. "Kami cek dan tanya ke pedagang, normal. Kalau meningkat pasti ada gejolak harga," katanya.
Hafizsyah menjelaskan, beras yang ada di gudang Bulog hanya untuk keperluan operasi pasar, bukan penyaluran ke pasar-pasar. Oleh karena itu, pihaknya tidak bisa menghitung jumlah kebutuhan masyarakat akan beras. "Kalau dulu kan ada namanya bantuan rastra, itu kan bisa dihitung. Tapi kalau sekarang operasi pasar, kami tidak bisa menentukan," pungkasnya. (*)