MALANGTIMES - Video-video bayi menetek yang vulgar dan banyak tersebar di Youtube, saat ini sudah ribuan kali dilihat. Melihat itu, dikhawatirkan juga, banyak dari para pengaksesnya adalah anak-anak di bawah umur termasuk para pelajar.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Malang, Dra Zubaidah juga merespon hal tersebut. Pihaknya mengharapkan agar ada filterisasi baik dari pemerintah maupun filterisasi dengan keterlibatan orangtua.
Baca Juga : Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor Kota Malang Sepakat Tempat Hiburan Malam Ditertibkan
Namun di sisi lain, agar konten-konten tersebut tidak membawa dampak buruk untuk pelajar Kota Malang, pihaknya kedepan akan berupaya untuk mengadakan alat atau teknologi pemfilter hal-hal tersebut.
"Dulu saya sudah sempat membicarakan dengan salah satu kepala sekolah, tapi alat tersebut mahal, sehingga masih belum. Tapi dulu juga sempat berbicara dengan para wali murid SMPN 5, mereka juga setuju untuk mengadakan alat tersebut. Jadi saat masuk area SMPN 5, otomatis konten-konten negatif sudah terblokir sehingga tidak bisa terakses," ungkapnya ditemui di UIN beberapa waktu lalu.
Lanjut Zubaidah, nantinya pihaknya akan kembali berencana untuk melakukan pembahasan terkait pengadaan alat tersebut untuk semua sekolah di Kota Malang.
"Jika memang nanti bisa satu-satu ya kan kita upayakan. Namun kalau tidak bisa ya kami upayakan juga untuk dianggarkan tahun depan," jelasnya.
Selain itu, pihaknya kembali lagi juga mengimbau, kepada masyarakat, khususnya orang tua untuk tidak serta merta memberi anak-anaknya dengan smartphone canggih.
"Cukup bawai mereka dengan HP yang setidaknya cukup untuk berkomunikasi saja, sehingga bisa meminimalisir mereka dari akses konten-konten negatif. Dan di sini peran aktif orang tua begitu penting," pungkasnya.