MALANGTIMES - Setelah sebelumnya anggota polisi dijadikan sasaran penipuan dan objek untuk mengaet korban penipuan, kali ini, anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang jadi sasaran. Pencatutan juga marak dijadikan tameng untuk melakukan tindak kriminal.
Terbaru, Bambang Edi Prayitno, warga Lingkungan Genengsari VIII, Kelurahan Pecalukan, Kecamatan Prigen, Pasuruan. Diringkus polisi, lantaran mengaku sebagai anggota Intelijen TNI gadungan berpangkat Kapten.
Baca Juga : Awasi Napi Asimilasi, Polres Malang Bahas Bareng Kejari
Bambang diamankan petugas kepolisian, saat berada di rumah mertuanya yang beralamat di Jalan Sumber Kembar, Kelurahan/Kecamatan Dampit. Pelaku diadukan oleh saudaranya sendiri yang bernama Puji Astutik, lantaran melakukan pengancaman.
Korban diancam akan dilukai dengan airsoft gun dan pisau. Padahal, permasalahannya hanya sepele. Yakni korban menegur tersangka, lantaran tidak menyapa saat keduanya bertemu.
“Mendapat teguran tersebut, tersangka merasa tersingung, kemudian mengancam korban,” terang Kanitreskrim Polsek Dampit, Iptu Soleh Mashudi, Sabtu (15/12/2018).
Kejadian ini, lantas dilaporkan ke polisi. Mendaptkan laporan, beberapa personel dikerahkan untuk menangkap pelaku. Saat diamankan, petugas juga mendapatkan barang bukti berupa kartu intelijen palsu, KTA TNI AD palsu, topi TNI AD, serta beberapa senjata khas tentara seperti sebilah senjata tajam dan airsoft gun. “Kasus ini masih kita kembangkan, dari penuturan tersangka mengaku jika mendapatkan barang tersebut dari membelinya,” tegas mantan Kasubag Humas Polres Malang ini kepada MalangTIMES.
Soleh menambahkan, selama ini Bambang juga memanfaatkan identitas TNI gadungan tersebut, untuk menakut-nakuti orang lain. Bahkan, pelaku juga sering diminta untuk menagih hutang. “Beberapa anggota TNI dari Koramil Dampit dan Kodim 0818 Kabupaten Malang sudah memeriksa tersangka. Kemungkinan memang ada korban lain yang terus kami dalami,” imbuhnya.
Baca Juga : Keluyuran dan Kembali Berbuat Kejahatan, Ini Sanksi yang Menanti Narapidana Asimilasi
Kepada petugas, Bambang mengaku jika, penyamarannya menjadi angota Intelijen gadungan, agar disegani orang. “Saya mengunakan senjata airsoft gun untuk menakut-nakuti saja,” ujarnya.
Terpisah, Kasatreskrim Polres Malang, AKP Adrian Wimbarda menuturkan, menjelang akhir tahun 2018, kasus kriminal yang menggunakan identitas Polri dan TNI memang marak terjadi. Sebelumnya, pada beberapa bulan lalu. Polisi meringkus Teguh Cahyono Putro warga asli Sidoarjo.
Tersangka mengaku sebagai anggota TNI, untuk melakukan penipuan. Modusnya, pelaku mengiming-imingi korbannya, dengan mengaku bisa memasukkan orang untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di TNI AD. Akibat perbuatannya tersebut, korban mengalami kerugian nyaris ratusan juta. “Saya menghimbau agar masyarakat lebih waspada, sebab pelaku penipuan saat ini semakin nekat. Bahkan menggunakan identitas Polri dan TNI untuk mengelabuhi korbannya,” himbau Adrian.