MALANGTIMES - Di saat warga masyarakatnya dibikin gaduh akibat banjir yang menerjang di sejumlah wilayah, Wali Kota Malang Sutiaji tengah menerima penghargaan dari Kementerian PAN RB di Batam. Meski demikian, Sutiaji langsung melakukan koordinasi untuk mencari akar permasalahan sekaligus solusi atas banjir yang terjadi.
Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh
Diunggah melalui fitur Instagram story milik Sutiaji, pria tersebut menyampaikan permintaan maaf bagi warga yang terdampak. "Mohon maaf kepada semua warga yang terkena dampak banjir hari ini," tulisnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, hujan deras yang melanda kota pendidikan itu menyebabkan banjir besar di sejumlah wilayah. Salah satu titik yang parah terletak di kawasan Kecamatan Blimbing. Ruas Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Borobudur, serta beberapa jalan tembusan di daerah itu terendam air hingga ketinggian lebih dari 50 centimeter. Bangunan rumah makan Ringin Asri, rumah warga, pusat perbelanjaan, hingga sekolah pun terendam air.
Sutiaji mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi soal penyebab banjir itu. "Setelah dicek di lapangan, sementara didapat data bahwa penyebab banjir selain hujan lebat, karena DAM air yang berada di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangoloso yang semestinya ditutup oleh SDA ternyata terbuka," tulisnya.
Sehingga, lanjut Sutiaji, membuat luapan air yang tidak mencukupi kapasitas sungai yang ada. "Selain itu irigasi yang tersumbat yang berada di wilayah Ringin Asri tersumbat oleh sampah bambu milik masyarakat yang terhanyut," tambahnya.
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
Dia juga menyertakan foto-foto yang menunjukkan drainase yang tersumbat batang-batang bambu utuh. Bahkan tampak bahwa gorong-gorong sepenuhnya tersumbat sampah. Untuk diketahui, di wilayah setempat cukup banyak masyarakat yang menekuni usaha berbahan bambu.
Pria yang juga pengurus PCNU Kota Malang itu menambahkan soal penanganan yang akan dilakukan. "Saya sudah perintahkan kepada Dinas PU (Pekerjaan Umum) untuk koordinasi dengan SDA untuk menutup DAM yang ada di Desa Tegalgondo tersebut. Dan besok (11/12/2018) pukul 09.00 WIB bongkahan sampah akan segera dibersihkan," pungkasnya.