MALANGTIMES - Dengan 19 cemeti amar rasuli, itu menjadi salah satu cara MI Darul Ulum Jl Lahor Desa Pesanggarahan Kecamatan Batu merayakan Hari Anti Korupsi, Sabtu (8/12/2018). Sekaligus untuk menandai Peluncuran Madrasah Model Kelas Anti Korupsi di MI tersebut.
Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh
Cemeti itu dimainkan oleh ke 19 siswa dipecutkan bersamaan dengan diiringi oleh musik gamelan. Cemeti itu menjadi salah satu simbol bahwa koruptor diibaratkan dengan mak Lampir.
“Cemeti amar rasuli itu merupakan cemeti yang bisa mengalahkan mak lampir kita ibaratkan itu koruptor dengan dipecuti agar jera,” ungkap Kepala Sekolah MI Darul Ulum.
Selain itu juga diwarnai dengan para pelajar melukis dinding sepanjang 30 meter oleh 207 pelajar. Dengan tulisan 9 nilai anti korupsi antara lain Jujur, peduli, mandiri, kerja keras, adil, disiplin, tanggungjawab, sederhana, dan berani.
Melalui tembok itu mereka berbondong-bondong secara bergantian membuat tulisan tersebut sebagai salah satu komitmennya. Kegiatan ini juga untuk memperingati Hari Anti Korupsi dan sebagian kegiatan Peluncuran Madrasah Model Kelas Anti Korupsi.
Ya MI ini bisa dikatakan menjadi sekolah pertama yang memiliki kelas anti korupsi yang bakal diangsungkun pada semester 3 mendatang atau bulan Januari. Untuk mempersiapkan kelas itu, pelajar kelas IV dan V sebanyak 89 pelajar diselekesi agar bisa masuk di kelas itu.
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
“Kelas anti korupsi ini hanya untuk 30 pelajar saja, sehingga kita lakukan seleksi hari ini tesnya mereka selama 15 menit melihat kartun yang memuat 9 nilai anti korupsi dan ada pertanyaan,” imbuhnya.
Ia menambahkan adanya kelas khusus ini merupakan langkah prefentif dengan menciptakan calon generasi yang bersih dari korupsi. Yang nantinya dalam kelas ini sudah ada modul khusus yang sudah disiapkan oleh Malang Coruption Watch bersama PC. IPNU dan IPPNU Kota Batu.
Nantinya dengan adanya kelas ini juga akan membentuk Kader anti korupsi. Salah satu tugasnya dengan mengawasi kantin kejujuran yang selama ini belum berjalan dengan maksimal.
“Kalau selama ini Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) lebih melakukan tindak. Kalau di sini kita lakukan dengan awal seperti mengawasi kantin kejujuran, menjaga keberlangsungan kantin kejujuran,” ujar pria 49 tahun ini.
Ia pun berharap dengan adanya kelas khusus ini bisa muncul generasi anti korupsi. Sehingga agar tidak terjadi adanya korupsi-korupsi yang saat ini kerap terjadi sejak dini.