MALANGTIMES - Jadmiko Adi Widodo secara sah terpilih sebagai Ketua Umum Komite Kebudayaan Kota Malang. Secara otomatis, pria yang akrab disapa Jadmiko ini menjadi ketua umum pertama Komite Kebudayaan Kota Malang. Pemilihan berlangsung tertib di halaman utama Museum Mpu Purwa Kota Malang pada Jumat (23/11/2018) malam.
Jadmiko Adi Widodo keluar sebagai pemenang dan mengalahkan tiga kandidat lainnya dengan perolehan suara sebanyak 32 suara. Sementara calon nomor urut satu yaitu Wahyu Eko Setiawan mendapat tujuh suara. Calon nomor urut tiga, Dandung mendapat 15 suara dan calon nomor urut empat, Yusuf Muntaha memperoleh suara terbanyak ke dua, yaitu sebanyak 27 orang.
Dalam prosesnya, tercatat ada 10 nama yang mendaftar sebagai calon Ketua Umum Komite Kebudayaan Kota Malang. Namun hanya empat kandidat yang dinyatakan lolos secara administrasi dan melanjutkan dalam tahapan fit and proper test. Dua nama diantaranya sebelumnya dinyatakan gugur dalam proses administrasi, karena yang bersangkutan ber-KTP luar Kota Malang.
Selanjutnya dua nama lainnya menyatakan mengundurkan diri setelah lolos seleksi administrasi. Dua nama lagi tidak datang dalam proses fit and proper test dan dinyatakan gugur. Sehingga tercatat empat nama yang mengikuti proses fit and proper test dan seluruhnya dianggap cakap dan lolos sebagai calon Ketua Umum Komite Kebudayaan Kota Malang.
Ke empat nama tersebut adalah Wahyu Eko Setiawan, Jadmiko Adi Widodo, Dandung, dan Yusuf Muntaha. Selama sesi orasi budaya serta pembacaan visi dan misi, dua kandidat yang ditetapkan sebagai calon ketua umum, yaitu Wahyu Eko Setiawan dan Dandung menyatakan mengundurkan diri. Sehingga dalam proses pemilihan, Jadmiko Adi Widodo dan Yusuf Muntaha menjadi calon yang saling berebut kursi.
"Ini adalah amanah yang terus terang memang sangat berat, tapi harus saya jalankan bersama teman-teman," kata Jadmiko pada MalangTIMES usai terpilih sebagai Ketua Umum Komite Kebudayaan Kota Malang.
Pria bertubuh kekar ini menyampaikan, ke depan ia dan seluruh anggota yang terbentuk akan bekerja bersama untuk memajukan kesenian dan budaya di Kota Malang. Meski berat, gerak budaya harus menjadi hal utama dalam pembangunan sebuah daerah. Kebersamaan ia nilai sangat penting untuk meningkatkan peran serta seni dan budaya di masa mendatang.
Baca Juga : Najwa Shihab Bela Finalis Putri Indonesia yang Salah Lafalkan Pancasila
"Komite Kebudayaan ini bukan pahlawan atau penolong, namun ini adalah proses rembug untuk bekerja bersama memajukan kebudayaan dan kesenian di Kota Malang. Semua yangvberat akan menajdi ringan untuk menjadikan Kota Malang sebagai kota yang berbudaya," pungkasnya.