MALANGTIMES - Seluruh lapisan masyarakat saat ini sedang melakukan Gerakan Masyarakat untuk Hidup Sehat (Germas). Germas sendiri terdiri atas tiga indikator, yakni olahraga setiap hari minimal tiga puluh menit, makan sayur dan buah, serta cek kesehatan secara periodik.
Germas dilakukan sejalan dengan adanya Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada 12 November lalu. Nah, pagi tadi (17/11) diadakan acara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-54 Kota Malang oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang di Lapangan Rampal. Sejumlah 2000-an masyarakat hadir untuk senam bersama, cek kesehatan gratis, dan donor darah.
Baca Juga : Kota Batu Siapkan 3 Shelter Isolasi Covid-19, Anggarannya Rp 1,3 Miliar
Wali Kota Malang Sutiaji yang turut hadir sangat mengapresiasi gelaran tersebut. Menurut Sutiaji, seluruh komponen masyarakat bekerja sama dengan sangat baik.
"Acara ini menggandeng semua mulai dari masyarakat, akademisi, institusi, seluruh komponennya berkolaborasi untuk Germas. Kita hanya mensupport, jadi fasilitator," ungkap Sutiaji saat ditemui selepas senam bersama.
Sutiaji sendiri berharap semuanya tetap berkolaborasi dalam menjalankan Germas. Di Kota Malang sendiri, saat ini sedang perang dengan Open Defecation Free (ODF). ODF adalah kondisi ketika individu buang air besar sembarangan. Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan.
"Kita masih perang dengan ODF karena kita tahu bahwa Kota Malang ada 608 hektar yang berada di sempadan sungai. Dan itu adalah persoalan tersendiri menuju ke 100-0-100," papar Sutiaji.
Untuk itu, harapan Pemkot di tahun 2019 masalah ODF akan selesai. Untuk menuju Kota Sehat sendiri banyak instrumen yang harus diperhatikan. Salah satu di antaranya yakni ODF tersebut yang harus tuntas. Kemudian masalah perumahan kumuh.
Untuk itu, Sutiaji berharap Germas ini harus dilaksanakan betul. Sebab, keberhasilan Kota Sehat tak lepas dari kebiasaan keluarga. Untuk itu, keluarga harus mengatur manajemennya mulai dari pola makan hingga mendidik anak.
Baca Juga : Sudah Diwajibkan, Pemerintah Kabupaten Malang Bakal Bagikan 120 Ribu Masker ke Masyarakat
"Dimulai dari keluarga. Manajemennya, pola makan, pola bagaimana mendidik anak, dan lain sebagainya yang menuju Kota Sehat. Kalau hanya terpaku pada instrumen yang ditentukan menjadi Kota Sehat mungkin itu agak instan. Tapi ini saya kembalikan kepada masyarakat," paparnya.
Terlebih lagi, masalah kesehatan menjadi urusan wajib dari pemerintah kota dan kabupaten. Bahkan, sebesar 10% minimal APBN dan APBD akan digelontorkan untuk kesehatan.
"Amanat APBN juga APBD mengamanatkan minimal 10% untuk kesehatan," tandasnya.