MALANGTIMES.- Sebelum ditangkap dan dilumpuhkan, Matal (48) warga RT 02 RW 02 Bangoan yang membabat tetangganya hingga menewaskan dua orang diketahui pernah mengalami gangguan jiwa. Selain itu, Matal yang tiap hari berjualan penthol keliling dan guru ngaji itu diduga kuat bermasalah dengan istrinya yang bernama Sih (38)
"Katanya pernah stres, tapi dah lama tidak kumat. Wong jika pagi kadang juga ngopi di dapur Mbok Musini ini, kok tiba-tiba sekarang berlaku seperti itu," kata Nur, tetangga Matal
Matal sendiri setelah melakukan aksi pembantaian sempat akan dihabisi warga. Namun karena masih memegang senjata tajam berupa parang, warga hanya bersiap sambil bersembunyi dari dalam rumah.
Baca Juga : Jambret Mulai Marak, Korbannya Para Ibu yang Sedang Belanja
"Warga sudah geram, tapi karena masih panas warga hanya bersiap dari dalam rumah. Entah siapa yang memanggil polisi, saat warga hendak menyerang, Matal ditangkap duluan dengan tembakan beberapa kali," ungkap Nur.
Akhirnya Matal dibawa petugas ke Mapolres Tulungagung dengan baju masih bersimbah darah segar.
Matal sendiri sebelum kejadian tidak punya masalah dengan keluarga Barno (65) dan Musini (60) yang menjadi korban pembunuhan. Cucu Barno, Purnia (31) menduga kemarahan Matal diduga karena tekanan keluarga, terutama istrinya
"Mereka sering bertengkar. Istrinya baru pergi dari rumah kira-kira 3 hari. Ini tadi ada kejadian yang perempuan baru pulang," kata Purnia.
Purnia berharap Matal dihukum seberat-beratnya karena telah melakukan perbuatan keji terhadap kakek dan neneknya. "Saya tidak terima, pelaku harus dihukum mati, Ini keterlaluan," tegasnya.
Kapolsek Kedungwaru AKP Purwanto yang berada di TKP pasca kejadian mengatakan masih terus melakukan olah TKP dan belum bisa memberi kesimpulan terkait motif pembunuhan.
"Sabar, ini masih pemeriksaan TKP, belum dapat kita simpulkan," kata Purwanto.
Baca Juga : Jambret Mulai Marak, Korbannya Para Ibu yang Sedang Belanja
Kapolsek membenarkan adanya informasi bahwa pelaku yang bernama Matal mengalami gangguan jiwa . "Informasinya begitu (sakit jiwa) namun perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," jelasnya
Kedua korban diketahui setiap hari tinggal bersama dengan anak nomer lima bernama Supiah (40) dan cucu lain bernama Asrul (30), Rojikin (19), Sucipto (7).
Situasi di TKP hingga saat ini masih dipenuhi warga yang penasaran dengan adanya kejadian yang mengejutkan itu. (*)