Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Seniman Malang Sebut Pemerintah Tak Perhatian, Barenlitbang: Prasangka Itu Sangat Wajar

Penulis : Nurlayla Ratri - Editor : Heryanto

14 - Nov - 2018, 18:29

Suasana kegiatan FGD Pengembangan Ekonomi Kreatif Kota Malang yang digelar oleh Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) Kota Malang. (Foto: Dokumen MalangTIMES)
Suasana kegiatan FGD Pengembangan Ekonomi Kreatif Kota Malang yang digelar oleh Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) Kota Malang. (Foto: Dokumen MalangTIMES)

MALANGTIMES - Sektor budaya dan kesenian tidak bisa lepas dari Kota Malang. 

Meski demikian, kesan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Malang belum memberikan perhatian yang layak bagi seniman juga masih menjadi keluhan.

Baca Juga : Hari Ini, Pemkot Malang Luncurkan Bansos Tahap Awal bagi Warga Terdampak Covid-19

Hal tersebut menjadi salah satu bagian pembahasan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Ekonomi Kreatif Kota Malang yang digelar oleh Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) Kota Malang. 

Hari ini (14/11/2018), kegiatan yang berlangsung di Hotel Atria itu diikuti puluhan anggota Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kota Malang dari sektor seni pertunjukan.

Kasubid Ekonomi dan Keuangan Barenlitbang Kota Malang Wilstar Sinaga yang memandu diskusi pun mengungkapkan bahwa saat ini pihak Pemkot Malang terus berupaya meningkatkan keterlibatan seniman dalam pembangunan kota.

"Kalau disebut pemerintah kurang perhatian, itu sangat wajar. Kami akui, pemerintah punya keterbatasan. Oleh karena itu harus dibantu komunitas hingga akademisi," terang Willy, sapaan akrabnya.

Willy pun menegaskan bahwa Barenlitbang Kota Malang siap memfasilitasi sekaligus menjembatani kebutuhan-kebutuhan seniman untuk disinkronkan dengan program organisasi perangkat daerah (OPD).

"Kami siap. (Diskusi ini juga merupakan) Proses kami membuka diri dan tolong kami diisi," tuturnya. 

"Kami juga akan jujur, kalau kami bisa kasih (anggaran) kami kasih tapi kalau nggak bisa kami nggak berani ngasih," tegasnya. 

Sebagai contoh, lanjut Willy, pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dari sektor fashion sempat mengeluhkan soal mahalnya bahan baku kain di Kota Malang. 

"Mereka minta bahan baku kain murah, di Malang mahal. Kami nggak bisa ngisi bahan baku itu karena di luar kewenangan pemerintah," tuturnya. 

"Tapi mereka bilang, bolehkan kami difasilitasi agar pemerintah datang ke perusahaan-perusahaan kain di Solo, Tangerang supaya bisa menjalin kerja sama dengan pengusaha Malang agar kami bisa beli kain lebih murah dalam skala kecil. Itu secara kewenangan bisa kami lakukan," urainya. 

Willy juga mencontohkan bahwa pemerintah bisa memfasilitasi akademisi yang misalnya akan melakukan kajian kemasan baru untuk ludruk.

Baca Juga : Bantuan Pangan Non Tunai di Kota Batu Sudah Cair, Berikut Jadwal dan Lokasi Tokonya

Kepala Barenlitbang Kota Malang Erik Setyo Santoso menyatakan, bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen Kota Malang mengembangkan sektor ekraf.

"Bagian dari pendukung Kota Malang sebagai kota kreatif adalah Barenlitbang memfasilitasi ataupun membentuk Komite Ekonomi Kreatif. Anggotanya pelaku dan tokoh-tokoh di bidang ekraf yang berkompetensi sekaligus teruji kapasitasnya," urainya.

Erik menyebut, anggota KEK bersama OPD-OPD yang terlibat yang membawahi sektor ekraf selalu mengevaluasi kebijakan dan program-program yang sudah disusun pemerintah.

 "Evaluasi itu sekaligus untuk mengembangkan dan menuangkan (dukungan pemkot) dalam kebijakan-kebijakan sebagai support bagi pelaku ekraf," tambahnya. 

Hal itu dilandasi posisi Kota Malang merupakan kota penyedia jasa dengan limpahan sumber daya manusia (SDM) potensial di industri ekraf.

"Karena terbukti, untuk kota yang menawarkan perdagangan dan jasa seperti Kota Malang ini, ekraf termasuk pilar utama menunjang roda perekonomian," tuturnya.

Pada 2019 mendatang, lanjut Erik, pihak pemerintah telah menegaskan bawa ekraf menjadi bagian urgen dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemkot Malang. 

Termasuk juga dalam visi misi Wali Kota Malang Sutiaji yang didampingi Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko. 

"Wali kota dan wakil wali kota sudah menegaskan keberpihakan pada ekraf. Karena itu, kebijakan-kebijakan yang mendorong pengembangan ekraf menjadi bagian utama produk kebijakan. Juga masuk dalam indikator kinerja yang masuk lelang," pungkasnya. 


Topik

Pemerintahan Focus-Group-Discussion-Ekonomi-Kreatif Barenlitbang-Kota-Malang Pengembangan-Kreatif-Kota-Malang Pemkot-Komitmen-Kembangkan-Ekonomi-Kreatif-Kota-Malang Perhatian-Pemkot-Malang-terhadap-Pengembangan-Ekonomi-Kreatif


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurlayla Ratri

Editor

Heryanto