MALANGTIMES - Tidak ada nonton bareng (nobar) yang digelar Aremania di lapangan luar Stadion Kanjuruhan saat Arema FC menjamu Perseru Serui, Minggu (11/11/2018). Itu karena Polres Malang tidak mengeluarkan izi. agenda nobar yang sebelumnya sudah berlangsung dua kali sejak Arema mendapatkan sanksi tanpa penonton dalam laga kandang dari PSSI.
Baca Juga : Jebolan Persema Punya Target Jalani Musim Kedua di Liga 1 Bersama Arema FC
Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung mengatakan, izin nobar tidak diberikan karena pada saat bersamaan di Kabupaten Malang ada pemilihan kepala desa (pilkades) serentak. Konsentrasi pasukan kepolisian tercurah ke pilkades yang memang rawan menimbulkan gejolak keamanan.
"Ada 39 desa di wilayah hukum Polres Malang yang mengelar pilkades serentak. Jadwalnya sama dengan ajang nobar laga Arema di Kanjuruhan,” ujar Ujung.
Karena pertimbangan inilah, akhirnya Polres Malang tidak mengeluarkan izin nobar. “Anggota kami terjunkan untuk fokus mengawal pilkades guna antisipasi keamanan. Maka izin nobar terpaksa tidak kami berikan,” sambung Ujung.
Ujung menambahkan, kebijakan ini hanya berlaku saat Arema kontra Perseru. Namun, polres memastikan jika pada laga kandang selanjutnya, akan diberlakukan kebijakan seperti semula, yaitu diperkenankan kembali menggelar nobar di halaman luar Stadion Kanjuruhan. “Kebijakan ini hanya berlaku pada laga itu (Arema FC vs Perseru Serui) saja,” ucapnya.
Kebijakan tersebut menuai berbagai tanggapan dari Aremania. Namun, perwakilan humas nobar Aremania Awang Karta memilih untuk menghormati keputusan Polres Malang.
Baca Juga : Lama Tak Terlihat, Striker Lama Arema FC Akan Bergabung
Dia mengatakan, sejauh ini Polres Malang terbilang proaktif pada berbagai kegiatan Aremania. Atas dasar inilah, Aremania memilih untuk tidak terlalu ambil pusing. “Kami ngikut saja. Jika tidak mendapatkan izin dari kepolisian untuk menggelar nobar, ya kami menurut saja," kata dia.
Awang menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi kepada pendukung tim besutan Milan Petrovic tersebut. Mulai dari imbauan agar tidak datang ke Stadion Kanjuruhan melalui media sosial (medsos) maupun mulut ke mulut. “Sebagai alternatif mungkin nawak-nawak bisa nobar di warung kopi atau kafe-kafe di wilayah Malang Raya," ujar Awang. (*)