MALANGTIMES - Berbagai kabar menggembirakan dari pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menuju sisa-sisa waktu di tahun 2018, terus bermunculan.
Setelah gol-nya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari di tingkat pusat kini kembali Kabupaten Malang dianugerahi predikat Kabupaten Terbaik III tingkat Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Baca Juga : Tangkal Covid, Pemkab Malang Sediakan Safe House di Seluruh Desa
Predikat tersebut diraih dengan kesuksesan Pemkab Malang melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang dalam Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Pansimas merupakan salah satu program andalan pemerintah untuk meningkatkan akses penduduk perdesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat.
Program inilah yang telah mengantarkan Pemkab Malang meraih penghargaan sebagai Kabupaten Terbaik III.
Wahyu Hidayat Kepala DPKPCK Kabupaten Malang mengatakan, bahwa keberhasilan tersebut didasarkan pada peran aktif masyarakat sebagai subjek Pansimas.
"Partisipasi dan kesadaran masyarakat penerima bantuan Pansimas yang menjadi indikator keberhasilan program yang telah berjalan sejak tahun 2008 ini. Pemberdayaan yang memang menjadi tolok ukur keberhasilan Pansimas ini," kata mantan Kepala Dinas Perairan Kabupaten Malang, Senin (05/11/2018) kepada MalangTIMES.
Wahyu melanjutkan, bahwa di Kabupaten Malang persoalan air minum dan sanitasi selain menjadi bagian program strategis juga di sisi sinergitas antara satu badan/dinas terkait bersama masyarakat pemanfaat telah terbentuk secara baik.
Hal ini terlihat dari capaian mengenai air minum bersih dan sanitasi di wilayah perdesaan Kabupaten Malang yang telah mencapai sekitar 80-90 persen.
Dengan target 100 persen di tahun 2019 datang. Sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui program Universal Air Minum dan Sanitasi.
"Capaian tersebut tentunya tidak bisa dicapai kalau sinergitas seluruh unsur pemerintah daerah dan masyarakat tidak terjalin baik. Keberhasilan dalam hal ini bisa dicapai juga dengan adanya kesadaran masyarakat. Inilah yang membuat kita masuk sebagai Kabupaten Terbaik III," ujar Wahyu.
Pansimas diluncurkan sampai saat ini bukan sekedar membangun infrastruktur saja.
Tapi lebih pada bagaimana program mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat.
Baca Juga : Pemprov Jatim Buka Posko Pendampingan Pendaftaran Program Kartu Prakerja di 56 Lokasi
Sehingga antara pembangunan infrastruktur air minum bersih dan sanitasi berjalan beriring dengan kesadaran masyarakat itu sendiri.
Wahyu juga menjelaskan Pansimas memang diproyeksikan untuk mendukung dua agenda nasional.
Yakni, meningkatkan cakupan penduduk terhadap pelayanan air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan.
" 100% akses air minum bersih dan 100% akses sanitasi. Kabupaten Malang untuk air bersih sudah mencapai 90 persen di tahun ini," ujarnya.
Disinggung mengenai sinergitas teknis di lapangan dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat, Wahyu juga mengapresiasi para pendamping Pansimas.
Melalui mereka, dukungan finansial baik untuk investasi fisik dalam bentuk sarana dan prasarana, maupun investasi non-fisik dalam bentuk manajemen, dukungan teknis, dan pengembangan kapasitas. Bisa berjalan sesuai target yang telah ditetapkan setiap tahunnya.
"Karena Pansimas ini berbasis masyarakat. Maka tentu pendekatan terhadap masyarakat secara kontinyu menjadi kunci keberhasilan program. Pendekatan pemberdayaan yang dipilih, " ujarnya.
Hasilnya adalah tumbuhnya inisiatif, dan partisipasi aktif masyarakat dalam memutuskan, merencanakan, menyiapkan, melaksanakan, mengoperasikan dan memelihara sarana yang telah dibangun serta melanjutkan kegiatan peningkatan derajat kesehatan di masyarakat.