Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Pariwisata Melimpah, Kabupaten Malang Belum Punya SMK Khusus Wisata

Penulis : Dede Nana - Editor : Heryanto

04 - Nov - 2018, 11:02

Acara di wisata pantai Balekambang. Potensi pariwisata Kabupaten Malang sangat berlimpah,  sayangnya belum ada sekolah penghasil SDM Pariwisata sebagai pengungkit potensi (Nana)
Acara di wisata pantai Balekambang. Potensi pariwisata Kabupaten Malang sangat berlimpah, sayangnya belum ada sekolah penghasil SDM Pariwisata sebagai pengungkit potensi (Nana)

MALANGTIMES - Sektor pariwisata setiap tahunnya menunjukkan trend positif dalam menyumbang devisa negara.

Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh

Tercatat,  di tahun 2017, pariwisata bertengger di urutan kedua penyumbang devisa terbesar. Yakni menyumbang sekitar 16,8 miliar US Dollar. 

Peluang yang masih besar untuk menggerek pendapatan negara di sektor pariwisata di tahun 2018 juga diperlihatkan dengan target kenaikan sekitar 20 persen dari tahun lalu. 

Hal tersebut menjadikan pariwisata sebagai penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia. Yakni sebesar 20 miliar US dollar.  

Catatan baik tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan sumber daya manusia (SDM) pariwisata berkelanjutan. Khususnya di daerah-daerah yang merupakan lokasi 'jualan' wisata itu sendiri. 

Sekolah pencetak SDM kepariwisataan, bisa dibilang sedikit. Serta tidak mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk pariwisata. 

Di tahun 2017 lalu, menurut data Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud, lulusan SMK Pariwisata tercatat sebanyak 82.171 orang. 

Padahal, kebutuhan tenaga kerja lulusan SMK di bidang tersebut jumlahnya mencapai 707.600 orang.

Kurangnya SDM kepariwisataan jebolan SMK  dipengaruhi dengan minimnya jurusan tersebut di berbagai daerah. 

Di Kabupaten Malang dengan potensi pariwisata yang berlimpah, bahkan tidak memiliki SMK jurusan pariwisata. 

Hal ini menjadi ironis dan kontradiktif dengan program pemerintah kabupaten Malang dalam mengoptimalkan seluruh potensi pariwisata yang ada. Tanpa diikuti dengan adanya SDM pariwisata yang handal dan berkelanjutan. 

Kondisi ini yang membuat Komisi I DPRD Kabupaten Malang, menyampaikan harapannya agar potensi pariwisata yang berlimpah diikuti dengan ketersediaan SDM yang berasal dari warga yang bersekolah di SMK. 

"Potensi besar pariwisata jangan sampai membuat masyarakat hanya jadi pekerja. Sedangkan yang menguasainya orang-orang luar. Berdayakan masyarakat lokal, khususnya generasi muda untuk memajukan industri pariwisata kita. Lewat apa? lewat pendidikan di SMK-SMK pariwisata," kata Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Malang Didik Gatot Subroto, Minggu (04/11/2018). 

Sayangnya, SMK di Kabupaten Malang baik negeri atau swasta belum ada yang memiliki jurusan dan kompetisi keahlian dalam bidang wisata. 

Hal inilah yang membuat DPRD Kabupaten Malang berharap banyak tumbuh SMK Pariwisata di bumi Arema. 

Pasalnya,  dengan adanya SMK Pariwisata, secara langsung juga mempersiapkan SDM berkualitas dan berkelanjutan ke depannya. 

Selain hal tersebut juga untuk terus menumbuhkan kesadaran pada generasi muda atas sektor pariwisata yang menyimpan potensi luar biasa dalam menggerakan sektor perekonomian masyarakat. 

Didik mencontohkan, geliat pariwisata di berbagai daerah yang diikuti dengan penyediaan SDM generasi muda melalui SMK. 

Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis

"Banyak yang berhasil dan menjadikan sekolahan sebagai kawah candradimuka untuk para lulusan SMK di lapangan kerja pariwisata. Ada SMK Pariwisata Telkom Bandung, SMK Pariwisata Dalung Bali, dan lain-lain,” ujarnya.

Harapan yang disampaikan DPRD Kabupaten Malang bergayung sambut. Pemerintah Kabupaten Malang pun sejak lama berharap sama dengan adanya SMK Pariwisata. 

Melalui Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, pemkab Malang sangat mendukung hal tersebut. 

"Tentunya kita mendukung hal tersebut. Pariwisata telah menjadi sektor penting pembangunan. Kita bahkan memiliki begitu banyak potensi pariwisata yang terus dioptimalkan. Adanya SMK Pariwisata bisa menjadi bagian dalam mengoptimalkan hal tersebut," ujar Made Arya Wedanthara. 

Made Arya melanjutkan, dengan adanya SMK Pariwisata tentunya juga bisa mengikuti perkembangan sektor penyumbang devisa yang diprediksi terbesar di Indonesia tahun 2018 ini yang terbilang sangat pesat di Kabupaten Malang. 

Tercatat, setelah pemerintah menetapkan Bromo Tengger Semeru (BTS) sebagai destinasi pariwisata unggulan nasional. Ditindaklanjuti dengan adanya Badan Otorita Pariwisata (BOP) di Kabupaten Malang. Serta rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata di Singosari, pasti akan membutuhkan banyak lulusan dari sekolahan jurusan kepariwisataan. 

"Baik dalam sisi tata boga, perhotelan atau lainnya. Sehingga sangat membutuhkan SDM yang berkaitan dengan kepariwisataan. Kita berharap dari SMK-SMK di Kabupaten Malang sendiri yang mengisi ceruk kerja itu," urai Made Arya. 

Tapi, tentunya tidak semudah membalik tangan untuk membangun SMK Pariwisata tersebut.

Selain sisi regulasi dan teknis yang tentunya memerlukan waktu, koordinasi, anggaran dan hal lainnya. 

Dari sisi regulasi pengelolaan, SMK merupakan wilayah dan wewenang Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim). 

Sehingga tentunya untuk memiliki SMK Pariwisata di Kabupaten Malang diperlukan adanya komunikasi intens. 

Made Arya menyampaikan, untuk persoalan tersebut DPRD dan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang bisa berkoordinasi dengan pihak pemprov Jatim. 

"Sehingga akan ada kebijakan mengenai hal tersebut. Mana saja, misalnya,  SMK yang bisa bekerjasama dalam hal ini," ujarnya. 

Dari sisi teknis, persoalan yang juga harus diselesaikan adalah mengenai penerapan kurikulum, peningkatan kualitas guru serta sarana dan prasarana. 

Karena, lanjut Made Arya, tiga hal tersebut yang sangat penting untuk menghasilkan tenaga kerja berkualitas di sektor pariwisata. 

"Hal-hal tersebut yang perlu dilakukan terlebih dahulu. Intinya kita sama mendukung dengan adanya hal tersebut. Pariwisata di Kabupaten Malang membutuhkan warganya yang dididik dan terdidik secara mumpuni. Bukan hanya sebagai pekerja saja,  tapi juga bisa mengembangkan potensi wisata yang ada," pungkas Made Arya. 
 


Topik

Peristiwa Minim-SDM Peluang-Kerja-Sektor-Pariwisata pariwisata-kabupaten-malang pemkab-malang


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Dede Nana

Editor

Heryanto