Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Terima Piala Bergengsi Smart Sanitation Award 2018, Pemkab Malang Masih Punya Pekerjaan Rumah

Penulis : Dede Nana - Editor : Lazuardi Firdaus

25 - Oct - 2018, 12:10

Penerimaan trophy/piala SSA 2018 yang diserahkan kepada Bupati Malang Rendra Kresna oleh Menteri PUPR sebagai peringkat 4 Top 10 (foto: DPKPCK for MalangTIMES)
Penerimaan trophy/piala SSA 2018 yang diserahkan kepada Bupati Malang Rendra Kresna oleh Menteri PUPR sebagai peringkat 4 Top 10 (foto: DPKPCK for MalangTIMES)

MALANGTIMES - Smart Sanitation Award 2018 (SSA) Tingkat Nasional yang digelar oleh Asosiasi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI), akhirnya selesai. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang yang masuk sebagai 10 nominator dalam ajang sanitasi menuju penyelesaian universal access tahun 2019.

Masuknya Pemkab Malang menjadi nominator tersebut, diperoleh setelah dilakukan verifikasi terhadap 483 Kabupaten/Kota se-Indonesia oleh Tim Penilaian National Sanita Massaltion City Rating (NSCR) yang merupakan tim di bawah organisasi Asosiasi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI).

Baca Juga : Hari Ini, Pemkot Malang Luncurkan Bansos Tahap Awal bagi Warga Terdampak Covid-19

Dari rangkaian panjang tahapan yang dilakukan, akhirnya Pemkab Malang berhasil duduk di urutan atau peringkat 4 Top 10 SSA tahun 2018. Serta memboyong piala SSA 2018 dengan kategori pengelolaan sampah dan penyehatan lingkungan. Sebagai parameter penilaian yang diterapkan oleh AKKOPSI.

Piala SSA 2018 tersebut secara resmi diserahkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Men PUPR) RI melalui Dirjen Cipta Karya dalam acara City Sanitation Summit XVIII di Hotel Luxury Kota Jambi Tanggal 24 - 25 Oktober 2018. Penyerahan trophy tersebut diterimakan kepada Bupati Malang Dr H Rendra Kresna yang diwakili oleh Kepala Bidang Permukiman Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang.

Wahyu Hidayat Kepala DPKPCK Kabupaten Malang menyampaikan, bahwa diraihnya peringkat 4 Top 10 SSA tahun 2018, merupakan kerja bersama. “Sekaligus tentunya adanya kebijakan dari Bupati Malang yang berpihak terhadap persoalan sanitasi dan lingkungan hidup. Seluruh OPD bersama elemen masyarakat bahu membahu untuk menciptakan universal access. Yang ditarget 100 persen tercapai di tahun 2019 datang. Kita rata-rata sudah mencapai 90 persenan saat ini,” kata Wahyu kepada MalangTIMES, Kamis (25/10/2018).

Disinggung mengenai raihan Pemkab Malang di peringkat ke-empat dalam SSA 2018, Wahyu juga menyatakan, penghargaan tersebut sebagai pemicu bagi seluruh elemen. “Baik OPD maupun masyarakat untuk lebih meningkatkan kepedulian terhadap permasalahan sanitasi,” ujarnya.

Capaian penyehatan lingkungan yang tergabung dengan persoalan sanitasi di Kabupaten Malang, sampai tahun 2018 masih di angka rata-rata 80 persen. Walau masih memiliki waktu sekitar satu tahun ke depan untuk mencapai target 100 persen yang telah ditentukan pemerintah pusat. Kondisi tersebut membuat seluruh elemen yang ada di Kabupaten Malang untuk terus meningkatkan kepeduliannya.

Baca Juga : Bantuan Pangan Non Tunai di Kota Batu Sudah Cair, Berikut Jadwal dan Lokasi Tokonya

“Pekerjaan rumah kita adalah bagaimana memberikan sosialisasi lebih mengena pada masyarakat. Misalnya, mengenai buang air besar (BAB) tidak sembarangan. Karena hal ini pula yang menjadi indikator dalam suksesnya penyehatan lingkungan selain pembangunan infrastruktur,” ucap peraih Doktor Ilmu Sosial Unmer Malang ini.

Hal ini pula yang saat ini akan semakin diintensifkan oleh pihak DPKPCK Kabupaten Malang. Yakni dengan mengoptimalkan keberadaan duta sanitasi yang dimilikinya.

Wahyu menjelaskan, bahwa duta wisata menjadi pilihan dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya kesehatan lingkungan. Pasalnya, duta wisata dimungkinkan lebih bisa luwes dalam menyampaikan berbagai hal mengenai persoalan sanitasi.

Selain hal tersebut, strategi pembangunan dalam bedah rumah dipadukan juga dengan jamban. “Dulu, kita bedah rumah hanya rumahnya saja. Kini, satu paket antara rumah dan jambannya sekaligus. Ini bisa menekan BAB sembarangan. Selain kita juga mengoptimalkan bus toilet dan mobil penyedot limbah,” pungkas Wahyu.


Topik

Pemerintahan pkpck-kab-malang ssa-2018 bupati-malang rendra-kresna wahyu-hidayat piala-trophy


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Dede Nana

Editor

Lazuardi Firdaus