MALANGTIMES - Wahyu Eko Purwanto pelaku Unit Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Batu ini berhasil menjadi jawara UMKM Award 2018 untuk Kategori usaha Mikro Bidang Makanan dan Minuman.
Produk yang membuat juri terpukau itu adalah kopi pringgitan khas dari Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji.
Baca Juga : Ditemukan Sepatu, Kaus Kaki, Topi di Dekat Hilangnya Pendaki Gunung di Kota Batu
Dari lima kategori yang dilombakan, ia mendapat nilai tertinggi yakni 352. Di urutan ke 2 dengan nilai 331 diraih oleh Tunik Julaikah dengan kategori usaha kecil terbaik bidang kerajinan.
Lalu urutan ke-3 dengan nilai 326 diraih Rini Nurul, untuk kategori usaha kecil Bidang Makanan dan Minuman. Di urutan ke 4 nilainya 272 diraih oleh M Irfan dengan kategori UMKM Kreatif dan inovatif tahun 2018.
Sementara, di urutan ke 5 ada Asep Adi Setyawan meraih nilai 200 kategori usaha mikro terbaik bidang kerajinan. Penilaian ini sudah berlangsung sejak 15-18 Oktober silam.
Dengan penilaian administrasi, aspeknya yakni produksi, pengelolaan sumber daya manusia, pencatatan keuangan, dan sirkulasi pemasaran. Karena sesuai dengan kriteria itu lah Wahyu terpilih menjadi pemenang dengan nilai tertinggi.
Wahyu mengatakan bisa menjadi juara itu karena mengikuti prosedur sebagai pelaku usaha mikro. Mulai dari Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), perizinan, Tanda Daftar Industri (TDI)
“Lalu terkait dengan pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), untuk edaran makan dan minuman. Hingga yang terakhir itu Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetikan Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI),” ujar warga Desa Bumiaji, Kecamatan Bumaji.
Sedangkan produk Kopi Pringgitan itu ditanam di lereng Gunung Arjuno. Varietas yang ditanam adalah arabica, robusta dan liberica.
Kopi ini ditanam di lahan tiga hektar. Rasanya lebih mellow dan karakter Jawa lebih kental. Lalu rasanya seperti nanas dan green apel. Rasa manisnya lebih terasa walaupun kopi tidak dicampur dengan gula.
"Kelebihan kopi ini karakter Jawanya lebih kental. Dan rasa kopi ini terasa manis meskipun tidak diberi gula," jelas Wahyu.
Baca Juga : Lari seperti Kesurupan, Pendaki Hilang di Gunung Buthak Panderman Batu
Kopi arabica induknya yakni yellow katura. Menurutnya yellow katura merupakan varietas yang sangat langka.
“Di Indonesia hanya ada di beberapa daerah. Karena itu ia bermaksud akan menyelamatkan varietas tersebut dan akan dibudidayakan,” imbunnya saat ditemui di stannya.
Untuk proses pembuatan Kopi Pringgitan, pihaknya memilih biji kopi berkualitas tinggi dari lereng selatan Gunung Arjuna. Pemetik selektif pada buah kopi yang merah dan matang.
Menurutnya kompetisi tersebut mampu mengangkat UMKM naik kelas. Prestasi itu membuat Wahyu dituntut naik kelas.
“Setidaknya dengan adanya prestasi ini harapnnya bisa naik kelas ke usaha kecil yang omzetnya di atas Rp 50 juta dengan memiliki SDM lebih dari empat,” jelasnya.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengtakan UMKM Award ini bertujuan memberi motivasi kepada para pelaku UMKM di Kota Batu. “Agar lebih giat menghasilkan dan memproduksi barang layak jual,” ujar Dewanti.
Hanya saja, lanjut Dewanti, selama proses penilaian terlihat banyak pelaku usaha yang lemah secara administrasi. “Karena itu ke depan, kami akan memberikan bimbingan kepada pelaku usaha khususnya terkait dengan tertib administrasi,” harapnya.
