MALANGTIMES - "Iki arek-arek gendeng kabeh."
Begitulah satu kalimat yang dilontarkan penyanyi Ari Lasso kepada para penonton dalam acara Jambore Jazz Kampus malam tadi (13/10) di Graha Cakrawala.
Kata gendeng memang patut disandang oleh arek Malang sebab antusiasnya dalam menikmati konser musik memang tak main-main.
Baca Juga : Dream Theater Jadwal Ulang Konser Turnya di Indonesia Akibat Corona
Dalam acara Jambore Jazz Kampus tersebut, Ari Lasso membawakan sepuluh lagu.
Sepuluh lagu tersebut di antaranya Mengejar Matahari, Penjaga Hati, Karena Aku Tlah Denganmu, Lirih, Aku dan Dirimu, Rahasia Perempuan, Hampa, Misteri Ilahi, Kangen, dan Kamulah Satu-Satunya.
Dalam satu momen, penonton terlihat begitu indah. Mereka bersamaan menyalakan flashlight handphonenya.
Sambil melambaikan tangan, penonton menjadikan lagu Ari Lasso berjudul Lirih yang katanya paling sedih itu menjadi semakin berkesan.
Sebelum Ari Lasso, Maliq & D'Essentials juga memainkan 10 lagu. 10 lagu tersebut di antaranya Setapak Sriwedari, Heaven, Dia, Terlalu, Bagaimana Kutahu, Himalaya, Untitled, Menari, Terdiam, Drama Romantika, serta Pilihanku.
Vokalis Angga Puradiredja dan Rivani Indriya Suwendi sempat turun panggung. Mereka menyapa penonton lebih dekat pada saat lagu Dia. Tentunya banyak yang turut menyanyikan lagu terkenal tersebut.
Tidak hanya Ari Lasso dan Maliq, Jambore Jazz Kampus juga mengundang band Malang Atlesta.
Selain itu, juga band-band jazz dari berbagai universitas, yaitu UGM, UI, ITS, Universitas Utara Malaysia, dan Home Band UB 80.
Jambore Jazz ini dilatarbelakangi banyaknya peminat jazz di berbagai universitas tidak terwadahi dengan selayaknya.
Hal ini membuat mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB) mengadakan event Jambore Jazz Kampus yang pertama kali diadakan pada tahun 1986.
"Jambore Jazz Kampus mewadahi jazzer kampus untuk bermain musik dengan genre mereka, yaitu jazz. Banyak sekali peminat jazz di universitas. Mereka belum terwadahi dalam skala nasional dan internasional. Maka dari itu kami mengadakan acara ini," papar Dida Sarkan, Ketua Ikatan Alumni (IKA) FIA UB sebagai pendamping mahasiswa meneruskan warisan dari tahun 1986 tersebut.
Jambore Jazz Kampus kali ini sudah yang kesembilan. Menurut Dida, potensi pemain jazz muda hebat dan banyak sekali.
"Banyak sekali sampai kita kewalahan mewadahi mereka. Maka dari itu sementara baru bisa jazz dari lima kampus itu yang kami tampilkan. Karena kan keterbatasan waktu juga," terangnya.
Untuk diketahui, 20 persen dari hasil penjualan tiket event Jambore Jazz Kampus 2018 ini akan didonasikan ke korban bencana di Lombok, Palu, dan Donggala.