MALANGTIMES - Sejumlah 10 mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) korban bencana gempa dan tsunami di Palu mengikuti program Sit In di Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Brawijaya (UB).
Baca Juga : Tak Mau Seperti Menara Gading, UIN Malang Aktif Membantu Masyarakat Terdampak Covid-19
Program tersebut merupakan program perkuliahan gratis dengan pemilihan program studi bebas sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Untuk diketahui, mahasiswa korban bencana Palu yang kuliah di UB sebanyak 6, sedangkan 4 mahasiswa lain di UM.
Kepala Bagian Humas dan Kearsipan Universitas Brawijaya Malang Kotok Gurito menyatakan bahwa dalam menempuh pembelajaran, kedua kampus tersebut tidak memberi batasan waktu hingga kondisi Untad Palu benar-benar pulih pasca bencana.
"Untuk sementara kami hanya memberikan bantuan dalam bentuk perkuliahan, sedangkan untuk penilaian akhir semester ataupun ujian akhir semester kami serahkan pada Untad sebagai perguruan tinggi pengirim," terangnya.
Baca Juga : Dampak Covid-19, Beasiswa LPDP ke Luar Negeri Ditunda Tahun Depan
Kotok menegaskan, selama menempuh proses pembelajaran di UB, mahasiswa korban bencana tersebut tidak dipungut biaya alias gratis. Sedangkan terkait biaya hidup ataupun pemondokan masih dilaporkan ke Kemenristekdikti.
"Selain ada yang tinggal bersama keluarganya, mahasiswa sit in juga ada yang tinggal di asrama mahasiswa Palu yang ada di Malang," ujar Kotok.