MALANGTIMES - KITAB INGATAN 24
*dd nana
Kisah-Kisah Yang Tak Seharusnya Dicatat
1) Tanda Titik
Aku titik terakhir dalam kisah ganjil yang kau tinggalkan menggigil
menunggu hangat matamu melahapku, sebelum kau usaikan percumbuan itu.
Lantas kau katupkan matamu yang kerap aku cumbu dalam nafas sengal ciuman. Sesekali masih kuingat dada pualammu serupa gelombang. Mengalunkan resah atau nafsu yang kau kekang sedemikian kuat atas tubuh terbukaku.
"Kenapa selalu ada luka di sana, " ucapmu basah dalam setiap akhir bab.
Kau angkat tubuhmu, meninggalkanku tergeletak sepi. Aroma nafasmu masih meruapkan biji kopi di setiap lembar raga telanjang ini.
Membuatku terhuyung, masih tetap titik yang tak kau tuntaskan malam ini.
"Mungkin aku salah membaca cerita. Biarkan aku kembali pulang, " ucapmu.
Sejak itu, aku adalah tanda titik yang tak pernah kau kunjungi lagi.
2) Pagina
Belajarlah rapi dengan ruas-ruas pemisah yang membuatmu terlihat tertib.
Jangan serupa rindu yang buta. Jangan serupa gelombang yang terus merapat merapalkan desau dan desah. Tak henti-henti sampai matahari menyambuknya dengan sengatan paling telanjang.
Kau akan mati dalam kerapatan yang kau sebut manunggal itu. Hidup adalah rangkaian aturan yang diatur, ikutilah.
Malamnya aku bakar setiap catatan yang mengisahkan percintaan kita. Pagina per pagina. Air mata menuju air mata.
3) Spasi
Pada spasi kau mengabdi
Walau kerap kau ingkari dengan meluluhkan segala tanda baca. Tubuh kita tanpa cahaya. Tubuh kita tanpa pagina.
Angka-angka pun mencaci dengan segala rumusan rumitnya. Tanpa tanda titik tentunya.
Serupa ucapmu waktu itu. Biarkan segala mengalir tanpa spasi, sebelum matahari yang baru kembali merekahkannya kembali.
Ya, aku yang tetap tergeletak di meja yang sepi menunggu. Dan kau yang mengepak barang bawaan untuk kembali pulang.
"Hidup itu spasi, sayang. Walau membuat paras rindu menjadi begitu pasi. Hidup itu spasi, ".
4) Tanda Tanya
Bolehkah aku bertanya, sudahkah kau hapus tanda merah di halaman tubuhmu itu, sayang?
'Sialan, puisimu bikin aku gemetar tadi malam. Untung malam menyamarkan warna merah yang rasanya membara di dada, ".
5) Tanda Seru
Demi rindu
Bacalah tanda titik terakhirku.
Agar kau tahu cerita di tubuhku masih terus menujumu.
6) Koma
Belum selesai, sayang, belum selesai
Aku masih mengalir menujumu dengan aliran aksara yang mungkin akan membuatmu kembali duduk.
Dengan mata yang berbinar dan basah bibirmu yang kerap mendendangkan desah.
Dadamu, sayang, gelombang yang membuat koma terus melahirkan kata dan kalimat panjang.