MALANGTIMES - Ketekunan Ketua RW 23 Kelurahan Purwantoro Kota Malang Bambang Irianto menerapkan sistem lubang biopori di wilayah yang dia pimpin berbuah manis. Inisiator Kampung Glintung Go Green (3G) itu berhasil memboyong penghargaan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dari 20 nominator, Bambang terpilih menjadi salah satu dari dua orang yang mendapatkan penghargaan Kalpataru dengan kategori pembina lingkungan. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya.
Berkat penerapan sistem biopori di rumah-rumah warga, wilayah Glintung yang dulunya dikenal sebagai langganan banjir musiman kini bisa bebas dari genangan air di musim hujan. Selain itu, masyarakat setempat juga diuntungkan dengan program pemanfaatan lahan halaman sebagai lahan produktif penghasil sayur-mayur.
Baca Juga : Hari Ini, Pemkot Malang Luncurkan Bansos Tahap Awal bagi Warga Terdampak Covid-19
Penganugerahan tersebut dilangsungkan berbarengan dengan puncak acara Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN), Kamis (30/8/2018) di Taman Wisata Alam Batu Putih, Tangkoko, Bitung, Sulawesi Tengah.
Bambang mengungkapkan syukur dan bangga bisa membawa nama Kota Malang ke kancah nasional. "Saya secara pribadi dan warga Kampung Glintung Go Green merasa bangga dan bersyukur atas penghargaan Kalpataru setelah enam tahun kami merawat dan mengelola Kampung 3G," ujarnya.
Penghargaan Kalpataru diberikan sejak 1981 silam dari pemerintah pada individu ataupun kelompok yang dinilai berjasa dalam melestarikan lingkungan hidup. Baik dalam merintis, mengabdi, menyelamatkan dan membina pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.
Dalam sambutannya, Menteri LHK Siti Nurbaya menekankan kekayaan alam dan keanekaragaman hayati memiliki peluang dan ancaman yang cukup besar. "Konsep untuk pengembangan taman nasional maupun kawasan konservasi adalah agar kasawan-kawasan ini bisa menopang pusat pertumbuhan daerah," ujarnya.
Sementara itu, Plt Wali Kota Malang Sutiaji mengapresiasi atas penghargaan Kalpataru yang membanggakan seluruh warga Kota Malang itu. "Ini menjadi pemacu dan pemicu juga pembelajaran bagi masyarakat lain, khususnya warga Kota Malang," ujarnya.
Baca Juga : Bantuan Pangan Non Tunai di Kota Batu Sudah Cair, Berikut Jadwal dan Lokasi Tokonya
Wali kota Malang terpilih masa bhakti 2018-2023 itu menambahkan, bahwa kebaikan pada lingkungan juga merupakan sebuah kebaikan yang dituntun oleh agama. "Agama pun mengajarkan agar manusia tidak membuat kerusakan di muka bumi," ujar pria yang juga dikenal sebagai ustad itu.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Agoes Edi Poetranto mengungkapkan bahwa penghargaan Kalpataru itu juga merupakan buah kekompakan warga RW 23 menjaga kekompakan dan komitmen merawat lingkungan.
"Program-program dari masyarakat seperti ini yang akan terus digenjot. Apalagi Kota Malang punya Kampung 3G ini yang sudah menjadi jujukan studi banding berbagai daerah di level nasional hingga internasional," ucapnya. Agoes menegaskan bahwa pihak DLH Kota Malang mendukung penuh upaya-upaya masyarakat dalam menghijaukan lingkungannya. (*)