Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Jenazah Shinta Datang, Calon Suami Curhat, Plt Wali Kota Merasa Kehilangan Salah Satu Putri Kebanggaan Arema

Penulis : Nurlayla Ratri - Editor : Lazuardi Firdaus

24 - Aug - 2018, 16:40

Plt Wali Kota Malang Sutiaji (memegang mike) saat memberi sambutan sebelum pemberangkatan jenazah Shinta, mahasiswi kedokteran asal Kota Malang yang tenggelam di Jerman. (Foto: Nurlayla Ratri/MalangTIMES)
Plt Wali Kota Malang Sutiaji (memegang mike) saat memberi sambutan sebelum pemberangkatan jenazah Shinta, mahasiswi kedokteran asal Kota Malang yang tenggelam di Jerman. (Foto: Nurlayla Ratri/MalangTIMES)

MALANGTIMES - Ungkapan kehilangan disampaikan sahabat, calon suami, hingga Plt Wali Kota Malang Sutiaji atas meninggalnya Shinta Putri Dina Pertiwi. Sutiaji menyebut, mahasiswi kedokteran yang meninggal di Jerman tersebut sebenarnya merupakan salah satu putri kebanggaan Arek Malang atau Arema atas prestasi-prestasinya. 

Sekitar lima belas menit setelah jenazah Shinta datang di Jalan Bandulan Gang 12, Sutiaji didampingi Forkopimda Kota Malang dan aparatur pemerintahan setempat datang bertakziah ke rumah duka. Wali Kota Malang terpilih periode 2018-2023 itu bahkan sempat memimpin jamaah salat jenazah di rumah Shinta.

Baca Juga : Di Jalanan, Senyum-senyum Merekah Menerima Sembako Bantuan UIN Malang

Sebelum pemberangkatan Shinta ke Masjid Miftahul Huda Bandulan, Sutiaji sempat mendapat kesempatan dari pihak keluarga untuk memberi kesaksian terkait almarhumah. "InsyaAllah, saya yakin almarhumah ini meninggal dalam keadaan syahid karena sedang menuntut ilmu," ujarnya.

"Saya juga sangat bangga kepada ananda Shinta. Meski pulang tinggal nama, tetapi ananda telah mengharumkan nama Indonesia di negara lain," tambahnya. Dia mengungkapkan, Sutiaji banyak menerima cerita kebaikan mahasiswi kedokteran Universitas Beyruth, Jerman itu. 

"Dari teman-temannya saya mendapat kesaksian, bahwa ananda Shinta ini selalu menjadi imam bagi pelajar perempuan di Jerman. Dia juga banyak mengejarkan kesenian seperti tari tradisi untuk mengenalkan budaya," sebutnya. Sebagai perwakilan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, dia juga berterima kasih atas dukungan semua pihak baik kementerian maupun masyarakat yang telah peduli pada pemulangan jenazah Shinta.

Shinta sendiri dikabarkan memiliki rencana melanjutkan ke jenjang pernikahan seusai studi pasca-sarjananya. Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Mahasiwi berusia 22 tahun itu terlebih dahulu meregang nyawa sebelum memenuhi rencananya. "Memang kami berencana segera ke sana (menikah) kalau dia sudah pulang. Ternyata Allah berkehendak lain," ujar Dwiki, kekasih Shinta.

Pasangan tersebut selama ini menjalani hubungan jarak jauh atau long distance relationship (LDR) selama lima tahun terakhir. "Memang waktu sepakat (jadian) itu dia sudah di Jerman. Bahkan kami belum pernah bertemu, niatnya memang taaruf. Tetapi dia dulu teman saya waktu SD di SDN Percobaan 1 Kota Malang," urai pria 23 tahun itu. 

Meski sempat shock, Dwiki mengaku lega karena jenazah Shinta sudah sampai di tanah air dan bisa dikebumikan dengan layak. "Saya juga mohon maaf apabila selama ini ada kesalahan yang dilakukan almarhumah. Ya kehilangan, tetapi Insya Allah kami dan keluarga ikhlas," terangnya.

Baca Juga : Ditemukan Sepatu, Kaus Kaki, Topi di Dekat Hilangnya Pendaki Gunung di Kota Batu

Sementara itu, semasa hidup sosok Shinta di mata para sahabatnya adalah orang yang peduli dan penuh perhatian. "Kami sahabat dari SMP berenam. dia yang selalu jadi tempat curhat (curahan hati) kawan-kawannya. Karena tidak pernah menyalahkan, dia selalu mendengar dan memberi solusi," ujar Wimbayu Tyasari, teman satu bangku Shinta saat bersekolah di SMPN 8 Kota Malang.

Setelah kabar kedatangan jenazah yang sempat simpang siur, hari ini (24/8/2018) sekitar pukul 10.20 Shinta sampai di rumah masa kecilnya di Jalan Bandulan Gang 12 Kota Malang. Namun, yang datang hanya jasadnya saja. Sebab Shinta telah berpulang sejak 8 Agustus 2018 lalu akibat tenggelam di Danau Trebgaster, Bavaria.

Rencananya, jenazah akan diterbangkan ke Indonesia pada 17 Agustus lalu. Namun karena pemenuhan dokumen hingga pemesanan kargo khusus, pemulangan itu diundur hingga pekan ini. Jenazah Shinta sendiri tiba di Indonesia kemarin (23/8/2018) dan mesti transit di Jakarta karena menunggu jadwal pesawat ke Malang.

Diberitakan sebelumnya, Shinta menempuh pendidikan kedokteran melalui jalur beasiswa di Universitas Leipzig, Jerman. Setelah selesai belajar di sana, alumnus SMAN 7 Kota Malang itu melanjutkan studinya di Universitas Bayreuth. Shinta mengambil konsentrasi kedokteran forensik. Nahas, sebelum studinya rampung, Shinta meregang nyawa saat berenang di Danau Trebgaster yang ada di kompleks kampus.


Topik

Peristiwa berita-malang Jenazah-Shinta-Datang Plt-Wali-Kota Sutiaji Merasa-Kehilangan-Salah-Satu-Putri-Kebanggaan-Arema


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurlayla Ratri

Editor

Lazuardi Firdaus