MALANGTIMES - Menjadi pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) menjadi kebanggaan tersendiri bagi 76 putra-putri Kota Malang pilihan. Jelang masa karantina, pasukan yang terdiri dari siswa-siswi SMA sederajat itu dikukuhkan Plt Wali Kota Malang Sutiaji sebagai Paskibraka Kota Malang Tahun 2018.
Baca Juga : Warga Terdampak Covid-19 di Kabupaten Malang, Bakal Dapat Pasokan Makanan Dapur Keliling
Kegiatan yang berlangsung Rabu (15/8/2018) malam di ruang sidang Balai Kota Malang itu juga dihadiri jajaran Forkopimda Kota Malang beserta kepala organisasi perangkat daerah ()OPD di lingkungan Pemerintah Kota Malang.
Dalam sambutannya, Sutiaji menyampaikan ucapan selamat kepada anggota paskibraka tahun 2018. "Kalian adalah generasi terpilih untuk mengibarkan sang Saka Merah Putih pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tingkat Kota Malang tanggal 17 Agustus 2018," ujar dia.
Menurut Sutiaji, menjadi pengibar bendera adalah tugas mulia, tugas bersejarah, kebanggaan sekaligus kehormatan. "Ini juga menunjukkan kalau kalian adalah generasi muda terpilih, unggul, disiplin, memiliki nasionalisme tinggi, pribadi yang baik, mental yang kokoh, ulet, tegar, dan pantang menyerah, berbakti kepada nusa dan bangsa," tegasnya lagi.
Menyadari hal tersebut, tugas membawa dan mengibarkan sang Saka Merah Putih bukanlah sebuah seremonial saja. Namun harus diletakkan pada satu semangat dan kesatuan jiwa serta batin bahwasanya sang Saka Merah Putih merupakan simbol kehormatan negara.
Baca Juga : Dinsos-P3AP2KB Salurkan Bantuan bagi 1.666 Warga Miskin
Sebagai generasi muda, lanjut Sutiaji, anak-anak yang telah dikukuhkan malam ini memiliki beban yang berat. Karena mereka berkewajiban menularkan virus kebangsaan agar generasi muda terus memiliki kecintaan kepada negara kita Indonesia. "Nantinya mereka lah harus menjadi yang pertama menebarkan virus-virus cinta tanah air, bangga sebagai bangsa Indonesia," tegasnya.
Kesempatan mengemban tugas sebagai pengibar bendera menjadi momentum dan tonggak bersejarah sebagai pemimpin di masa depan. Pemimpin yang tidak sekadar menguasai pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi, juga paham dan mengerti sejarah serta kondisi bangsa. "Karakter pemimpin seperti itu sehingga mampu mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi," pungkasnya. (*)