Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Terkendala Anggaran,Inovasi Penyubur Tanah Belum Dipatenkan

Penulis : Dede Nana - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

14 - Aug - 2018, 12:26

Bakteri penyubur tanah ciptaan PPL Turen DTPHP Kabupaten Malang terbukti ampuh. Sayangnya terkendala anggaran sehingga belum bisa dimasifkan. (Ist)
Bakteri penyubur tanah ciptaan PPL Turen DTPHP Kabupaten Malang terbukti ampuh. Sayangnya terkendala anggaran sehingga belum bisa dimasifkan. (Ist)

MALANGTIMES - Geliat inovasi pertanian di Kabupaten Malang terus berdenyut secara positif. Berbagai inovasi tersebut tumbuh dan menghasilkan karya nyata yang mampu meringankan beban produksi petani dalam kaitannya dengan pupuk. 

Baca Juga : Draft Sudah Final, Besok Pemkot Malang Ajukan PSBB

Hal ini terlihat dengan adanya inovasi pembuatan bakteri/nutrisi untuk penyubur tanah. Sebuah inovasi yang lahir dari petugas penyuluh lapangan (PPL) Kecamatan Turen Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang.  

Bakteri/nutrisi untuk penyubur tanah yang dikembangkan tersebut,  mampu mengurai unsur-unsur hara dalam tanah.  Sehingga dapat diserap sempurna oleh tanaman dan membuat tanah menjadi subur. Hasilnya pun secara langsung akan membuat tanaman berproduksi secara sehat dan meningkatkan produktivitasnya. 

Sayangnya, inovasi tersebut belum bisa dimassifkan. Apalagi sampai pada tahap  pematenan hak cipta dalam upaya melindungi karya dan dedikasi penemunya. 

Anggaran menjadi kendala besar dalam persoalan tersebut. Padahal,  menurut Dwi Sumular koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Turen sekaligus pencipta penyubur tanah tersebut,  ciptaannya telah dibuktikan dengan pengembangan tanaman hidroponik di Kampung Rolas, Desa Sanan Kerto. 

"Penyubur tanah yang kita ciptakan telah terbukti dan berhasil diterapkan di sana. Selain bisa dipergunakan untuk pertanian juga  bisa mendukung program pariwisata khususnya  di desa wisata bonpring," kata Dwi,  seperti yang pernah disampaikan pada saat adanya kunjungan kerja Komisi II DPRD Kabupaten Malang,  beberapa waktu lalu. 

Dwi melanjutkan, bakteri penyubur tanah ciptaannya juga tidak kalah dengan produk lain yang beredar luas di pasaran pertanian. "Tentunya tidak kalah,  apalagi penyubur tanah kita tidak mengandung pestisida atau zat kimia," imbuhnya. 

Baca Juga : Hari ke 2 Proses Pencarian Pendaki Hilang karena Kesurupan, Puluhan Personel Dikerahkan

Disinggung adanya kendala anggaran dalam mengembangkan dan mematenkan hak ciptanya,  Dwi membenarkannya. Pihaknya tidak bisa secara massif untuk melakukan pengembangan maupun uji yang lebih dalam terhadap penyubur tanah tersebut. Ditambah dengan ketiadaan kendaraan operasional yang membuatnya tidak bisa secara optimal dan efisien waktu menjangkau wilayah Turen secara keseluruhan. Dalam melakukan penyuluhan-penyuluhan pertanian di wilayahnya. 

Pada kesempatan berbeda, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Malang Mohamad Fauzi, Selasa (14/8/2018) memberikan apresiasinya atas hasil inovasi tersebut. Terutama  inovasi tersebut bukan saja khusus untuk dunia pertanian saja. Dimana bisa meningkatkan hasil pertanian dan menghasilkan produk unggulan. 

"Tapi juga bisa mendukung berbagai pariwisata alam yang membutuhkan dukungan kesuburan tanahnya,  misal di boonpring dengan wisata bambu serta jenis pohon lainnya," ujar Fauzi. 

Disinggung adanya kendala anggaran yang dihadapi,  Fauzi mendorong DTPHP Kabupaten Malang untuk menyusun program dan anggaran terkait hal tersebut. 

"Kita siap membantu untuk memperjuangkannya nanti melalui anggota yang ada di badan anggaran," pungkasnya. (*)


Topik

Peristiwa DTPHPKabupaten-Malang petugas-penyuluh-lapangan inovasi-pertanian Komisi-II-DPRD-Kabupaten-Malang


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Dede Nana

Editor

Sri Kurnia Mahiruni