MALANGTIMES - Hari ini, Jumat (10/08/2018) perhatian publik tengah tertuju pada pencalonan diri beberapa tokoh nasional sebagai presiden dan wakil presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Salah satu yang menarik adalah pencalonan Ma'ruf Amin, Rais Aam PBNU sebagai wakil presiden mendampingi Joko Widodo.
Sebagai ulama, Ahmad Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus pun menyinggung sikap politik Nahdlatul Ulama (NU) lewat cuitan di Twitter, sebelum dan sesudah pencalonan Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden. Melalui akun Twitternya, @gusmusgusmu, ulama kelahiran Rembang 10 Agustus 1944 itu menulis agar pengurus NU bersikap hati-hati. Selain itu, dia mengajak agar warga NU tidak perlu khawatir akan ramainya arena politik di tahun-tahun ini.
Baca Juga : KPU Berharap Perpu Penundaan Pilkada Selesai April Ini
"Para pengurus/pemimpin NU yang harus bersikap hati-hati dalam menyampaikan pernyataan-pernyataan terutama bila berkaitan dengan politik praktis. Dan sebaiknya tak usah bicara politik praktis di kantor NU. Bukan tempatnya," tulis dia pada Kamis (9/8/2018).
Selain kicauan di atas, disertakan pula berita dengan judul 'Robikin Emhas Klarifikasi soal Berita Ancaman ke Jokowi' yang diunggah akun Twitter @nu_online. Berita itu merupakan klarifikasi Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas di media online Detik. Menurut dia isi berita sepenuhnya tafsiran wartawan atas pernyataan bahwa: "kalau Cawapres nanti bukan dari kader NU, dikhawatirkan warga Nahdliyin merasa tidak memiliki tanggung jawab moral untuk ikut menyukseskannya."
Selain cuitan tentang perlunya pemimpin NU berhati-hati, Gus Mus juga mengatakan bahwa NU bukan partai politik.
"NU bukan partai politik dan secara organisatoris tidak terkait dengan organisasi politik. Maka warga NU terutama yang menjadi pengurus NU tidak perlu ikut galau dan pusing menghadapi tahun politik dewasa ini termasuk menghadapi Pilpres dan Pileg. NU sudah punya Qanun Asasi, Khittah NU, dan Pedoman Berpolitik Warga NU. Tinggal baca. Selebihnya kita memohon saja kepada Allah Al-Mu'izuul Mudziil agar kita diberi pemimpin-pemimpin yang amanah, yang takut kepada-Nya, dan memiliki belas kasih kepada rakyat mereka," tulis Gus Mus.
Dua cuitan di atas ditulis Kamis kemarin. Dan hari ini (Jumat, 10/8/2018) Gus Mus menulis lagi di Twitter yang kali ini tentang kekuasaan. Cuitan Gus Mus di Twitter merupakan petikan Surah Ali Imran ayat 26 yakni sebagai berikut.
Baca Juga : Mengharukan, Anies Baswedan Kirimkan 'Surat Cinta' pada Tenaga Kesehatan
Katakanlah, "Wahai Tuhan Pemilik Kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari orang yang Engkau kehendaki, Engkau menangkan orang yang Engkau kehendaki dan Ehgkau kalahkan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mu segala kebaikan. Sungguh Engkau atas segala sesuatu Maha Kuasa."
Teranyar adalah cuitan pada Jumat pukul 10.00 WIB, Gus Mus menulis sebagai berikut: "#TweetJumat: Jangan berlebihan mengharap sesuatu yang keputusan wujudnya tidak di tangan kita, agar kita tidak terlalu kecewa bila tidak terwujud."
Entah cuitan tersebut ditujukan kepada siapa. Namun cuitan Gus Mus tersebut tak lama setelah kedatangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin ke KPU untuk menyerahkan dokumen pencalonan presiden dan wakil presiden. Seperti diketahui, Ma'ruf Amin memiliki jabatan strategis di PBNU yakni sebagai Rais Aam PBNU. (*)