JATIMTIMES - Presiden AS Joe Biden menghadiri KTT Asia-Pasifik di San Francisco. Pada kesempatan itu, Biden melakukan panggilan telepon dengan dengan Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani.
Seperti dilaporkan AFP, Sabtu (18/11/2023), Biden dalam panggilan itu membahas agar penyanderaan yang dilakukan Hamas segera dibebaskan.
Baca Juga : Ungkapkan Rasa Syukur, Masyarakat Kampung Mandar Gelar Ritual Petik Laut
"Membahas kebutuhan mendesak agar semua sandera yang ditahan oleh Hamas segera dibebaskan," demikian pernyataan Gedung Putih.
Tak hanya itu, Biden juga membahas keputusan Israel untuk membiarkan dua tanker diesel setiap hari memasuki Jalur Gaza yang dilanda perang, menyusul permintaan dari Amerika Serikat.
Biden dan Emir "membahas upaya yang sedang berlangsung untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza dan keputusan Israel untuk melanjutkan pengiriman bahan bakar untuk bantuan penyelamatan jiwa," kata Gedung Putih.
Sementara dua hari sebelumnya, Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia "sedikit berharap" mencapai kesepakatan untuk membebaskan para sandera, yang diyakini mencakup sekitar 10 warga negara AS.
Sebelumnya sayap bersenjata Hamas mengatakan pihaknya bersedia membebaskan sekitar 70 sandera jika Israel bersedia menerapkan gencatan senjata selama lima hari di Jalur Gaza, Palestina.
Penawaran itu diutarakan Brigade Al Qassam kepada mediator Qatar pada Senin (13/11). Hamas menuduh Israel "menunda-nunda dan menghindari" kesepakatan tersebut.
Baca Juga : Nasib jika Bekerja di Perusahaan Pro-Israel, MUI: Kalian Harus Melawan!
Sementara itu, Israel memang masih menolak mentah-mentah gencatan senjata menyeluruh di Jalur Gaza. Menurut pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, gencatan senjata di Gaza sama saja dengan Israel menyerah kepada Hamas.
Selain itu, Netanyahu menuding gencatan senjata hanya akan memberikan waktu Hamas mempersiapkan melancarkan serangan-serangan lain seperti 7 Oktober lalu ke Israel.
Netanyahu mengatakan pertempuran melawan Hamas, kelompok militanPalestina yang menguasai jalur Gaza, merupakan perang sampai akhir.