Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Tiga Hal Ini Perlu Diperkuat agar Ekonomi Kreatif di Kota Malang Semakin Maju

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Yunan Helmy

17 - Nov - 2023, 19:27

Asandra Salsabila saat memberikan materi.(Foto: Istimewa).
Asandra Salsabila saat memberikan materi.(Foto: Istimewa).

JATIMTIMES - Pertumbuhan ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Malang masih terus berlanjut hingga saat ini. Apalagi, ada Malang Creative Center (MCC) yang juga difungsikan sebagai inkubator bagi 16 subsektor ekonomi kreatif. 

Seorang data consultant asal Kota Jakarta, Asandra Salsabila, mengatakan bahwa ekraf di Kota Malang masih punya peluang besar untum terus dikembangkan. Untuk mewujudkan hal itu, menurut dia, ada 3 hal yang perlu dikuatkan.  Yakni penguatan sumber daya manusia (SDM) di bidang teknologi, data, dan kecerdasan buatan atau artificial intelegence (AI). Terlebih, perkembangan AI saat ini juga semakin masif dibicarakan beberapa waktu terakhir. 

Baca Juga : Terima Penghargaan Tokoh Peduli Masjid, Gubernur Khofifah: Jadi Penguat Komitmen Terus Memakmurkan Masjid 

"Ketiganya harus bergerak secara paralel. Jadi, tidak bisa sendiri-sendiri. Harus beriringan," ujar Asandra, Jumat (17/11/2023) saat ditemui pada Diskusi Ekonomi Kreatif dalam Pembukaan UKW PWI Malang Raya. 

Wanita kelahiran 1999 ini memang ada tantangan untuk menguatkan ekraf di Kota Malang. Jika dibandingkan dengan kondisi di Jakarta, menurut dia, ada perbedaan yang cukup signifikan terkait penetrasi yang dilakukan, informasi dan kesiapan SDM. 

"Lets say di Jakarta, sekarang bisnis food and beverage (FnB) seperti bakery local saja. Mereka sekarang sudah main aplikasi big data, data analisis user Ilinterface (UI) research. Jadi, mereka sangat berkembang dari sisi teknologi," jelas wanita yang juga pegiat ekraf ini. 

Selain itu, ada perbedaan pada segi permodalan. Menurut dia, di daerah yang lebih berkembang seperti Jakarta, sebuah perusahaan perintis dapat dengan mudah bertemu dengan investor untuk memulai sebuah usaha. 

Sedangkan di Kota Malang, hal seperti itu masih belum bisa ditemukan seutuhnya. Artinya, masih ada persepsi bahwa untuk memulai sebuah usaha atau bisnis, harus didasari dengan modal besar dan bersumber pada dana pribadi. 

"Padahal kan kita ada program partnership seperti itu, dengan feature capital atau dengan investor dan lain-lainnya. Kurang lebih itu," imbuh Asandra. 

Baca Juga : Bahas Perkembangan Ekonomi Digital, FKDK Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia Digelar

Terlebih Kota Malang yang juga dikenal sebagai Kota Pendidikan. Yakni setiap tahunnya, selalu ada mahasiswa baru yang datang. Selain itu, aktivitas kemahasiswaan juga terbilang tinggi. Hal itu juga menjadi potensi yang cukup besar. 

"Jadi, kalau di Malang sendiri benar sekali potensinya sudah besar. Tapi, yang harus dikembangkan itu harus paralel, harus jalan semua. Mau itu SDM atau teknologi," terang Asandra. 

Dengan banyaknya perguruan tinggi di wilayah Kota Malang, Sandra menekankan pentingnya mengikuti jejak kota pendidikan lainnya, seperti Yogyakarta, dalam pengembangan software engineering sebagai ekspor potensial dari Kota Malang. 

"Sebab,kalau orang mau invest di Malang, harus ada something yang mendukung. SDM-nya sudah bagus, tinggal kita tingkatkan lagi. Jadi kalau harus diurutin, paling urgen menurut aku permodalan dulu sih," pungkasnya.


Topik

Pemerintahan Ekonomi kreatif Kota Malang potensi ekonomi


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Yunan Helmy