JATIMTIMES - Proyek revitalisasi Pasar Wilis ditargetkan bisa rampung pada bulan Desember mendatang. Dan menurut Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, saat ini progres revitalisasi pasar atau kawasan Toko Buku Wilis itu sudah mencapai 80 persen.
Eko mengatakan, revitalisasi Pasar Wilis ini akan dilakukan secara berkelanjutan. Sementara saat ini, yang dikerjakan terkait dengan konstruksi bangunan. Namun nantinya, akan ditambah sejumlah sarana dan prasarana (sarpras) pendukung lainnya.
Baca Juga : Keterlambatan Proyek Pembangunan SMPN 6 Kota Blitar, Disdik: Kontraktor Berupaya Kejar Target
“Pasar Buku Wilis bukan hanya tempat bertransaksi, tapi juga pusat literasi. Nanti wifi kita pasang, kemudian ada tempat baca, kemudian kita adakan event terkait dengan literasi. Nanti pasti kita lakukan dan akan kita atur di tahun 2024,” ujar Eko.
Penambahan sejumlah sarpras pendukung tersebut rencananya akan dilakukan pada tahun 2024 mendatang. Bahkan hal tersebut juga masuk sebagai salah satu program yang akan diusulkan di anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2024 mendatang.
“Kami akan melakukan perbaikan sesuai petunjuk pimpinan, termasuk peninggian rolling door untuk memastikan keamanan. Selain itu, nanti juga akan memprogramkan untuk ruang diskusi," terang Eko.
Selain itu, dirinya juga sepakat dengan usulan yang sempat diusulkan oleh pedagang dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang. Bahwa Pasar Wilis harus dapat difungsikan sebagai salah satu pusat aktivitas masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pengkayaan literasi.
"Iya itu sepakat, makanya nanti di tahun 2024 rencananya akan kami tambah beberapa sarpras pendukung lainnya," jelas Eko.
Sementara itu saat ini, kawasan yang menampung sebanyak 68 kios pedagang buku itu tengah dalam proses revitalisasi. Informasi yang dikutip dari lpse.malangkota.go.id, revitalisasi area Toko Buku Wilis menghabiskan anggaran sekitar Rp 1,02 Miliar.
Baca Juga : Pertumbuhan Ekonomi Jadi Daya Dukung Penurunan Angka Kemiskinan di Kota Malang
Pedagang sendiri berharap revitalisasi tersebut bisa berdampak pada meningkatnya kunjungan hingga pendapatannya. Sebab, revitalisasi sendiri memang difokuskan untuk memperbaiki beberapa kerusakan yang banyak dikeluhkan. Seperti atap bocor atau drainase yang kurang optimal.
Namun demikian, revitalisasi bukan menjadi satu-satunya keinginan para pedagang. Sebab, hal tersebut dinilai kurang begitu menjamin pendapatan pedagang dari menjual buku bisa kembali meningkat, meskipun jumlah kunjungan diprediksi bertambah setelah area tersebut direvitalisasi.
Beberapa pedagang menginginkan ada beberapa kegiatan yang bisa digelar di area Toko Buku Wilis. Tentu kegiatan tersebut masih seputar tentang buku. Misalnya seperti forum diskusi, bedah buku ataau kegiatan lain.