JATIMTIMES - Berbagai macam informasi hoax atau berita bohong banyak menyebar di media sosial. Platform yang paling banyak dinilai menyebarkan hoaks yakni Instagram, Facebook, X, dan TikTok.
Dari hasil survei yang dilakukan Ipsos, 68 persen responden menyatakan tiga media sosial ini menjadi sumber penyebaran hoax terbanyak. Hal ini pun terjadi di banyak negara, termasuk juga Indonesia.
Baca Juga : 7 Pro Tempur Iran Tewas Akibat Serangan AS yang Hantam Suriah Kemarin
Hoax yang tersebar, tentunya dapat menimbulkan banyak dampak negatif. Mulai dari ketidakpercayaan masyarakat, rusaknya nama baik seseorang, hingga konflik yang dapat terjadi di masyarakat.
Dengan kemudahan untuk mempublikasikan atau membagikan sebuah informasi, terlebih lagi dengan jumlah jangkauan yang luas menjadi hal yang dimanfaatkan oleh orang tak bertanggung jawab untuk menyebarkan berita bohong.
Berikut ini, sebuah survei dari Ipsos menguak media sosial yang kerap dimanfaatkan pelaku penyebar hoax untuk menyebarkan berita bohong.
Dalam survei ini melibatkan 8.000 responden dari 16 negara yang akan menyelenggarakan pemilihan umum lada 2024. Usia responden yang terlibat dalam survei adalah mereka yang telah berusia 18 tahun ke atas. Survei ini sendiri dilakukan pada pada 22 Agustus hingga 25 September 2023.
"Media sosial seperti Instagram, Facebook, X, TikTok, dan sebagainya dianggap menjadi sumber informasi yang paling banyak berisikan hoaks," dikutip dari dataIndonesia.
Kemudian, media sosial perpesanan, seperti WhatsApp dan Telegram juga termasuk media sosial yang dianggap responden menjadi sumber penyebaran hoax. Tak dipungkiri, pengguna WhatsApp ataupun telegram juga cukup banyak. Ada 38 persen responden yang menyatakan media sosial ini banyak menjadi sumber penyebaran hoax.
Baca Juga : Kisah Hafshah, Sempat Bersedih Karena Rasulullah Mentalaknya
Ada pula 20 persen responden yang menganggap situs media juga menjadi sumber penyebaran informasi hoax. Selain itu, media elektronik seperti TV menurut pendapat 19 persen responden juga menjadi sumber penyebaran hoax.
"Kemudian, 11 persen responden menyatakan hoaks banyak dijumpai di diskusi secara langsung maupun daring bersama keluarga dan teman," kutip dari laman dataIndonesia.
Majalah atau surat kabar dinyatakan 10 persen responden turut menjadi sumber menyebarkan hoax. Dan yang terakhir, media elektronik seperti radio juga menjadi media yang banyak menyebarkan hoax. Proporsinya ada 4 persen responden yang menyatakan hal ini.