JATIMTIMES - Optimalisasi potensi tenaga kependidikan di era digital terus ditingkatkan seluruh fakultas maupun unit yang ada di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, tak terkecuali Fakultas Humaniora. Untuk itu, digelar Upskill Program yang berlangsung di Prima in Hotel Jogjakarta.
Kegiatan ini merupakan langkah nyata Fakultas Humaniora UIN Maliki Malang dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusianya dan menjadikan mereka lebih siap dan seimbang menghadapi tantangan di dunia pendidikan.
Baca Juga : 3 Ribu Peserta Berpartisipasi di Event Perdana Fun Bike Segara Ngliyep-Balekambang
Dalam Upskill Program, mengundang pakar berkompeten dalam bidang tata manajemen organisasi, sekaligus Hipnoheart Indonesia, Mr. Erdi.
Dekan Fakultas Humaniora, Dr. M. Fasiol, menegaskan, bahwa mengupgrade skill merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam dunia kerja, terlebih bagi tenaga kependidikan. Hal ini tentu agar SDM semakin fleksibel, kolaboratif dan adaptif seiring dengan perkembangan zaman.
Selain itu, pihaknya juga mengajak para peserta untuk introspeksi dan menyadari atas kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Selain itu, SDM juga harus memahami tentang manajemen resiko, sehingga dapat meminimalisir risiko untuk meraih tujuan bersama.
"Setiap posisi di dunia kerja memiliki risiko. Kita harus bisa mentabulasi risiko sehingga dapat diminimalisir agar ancaman risiko bisa diatasi," tegas Dr. Fasiol.
Selain itu, Dekan asal Gresik itu juga mengingatkan, agar dalam sebuah lembaga, seorang SDM harus juga memahami dan menyelaraskan visi dan peran setiap individu dalam sebuah lembaga.
Sementara itu, dalam paparannya, Mr. Erdi memfokuskan pada The Power of Hipnoheart sebagai kunci menjaga keseimbangan roh, yakni raga, otak, dan hati. Tenaga kependidikan atau dosen didorong untuk mampu menciptakan harmoni dalam dunia kerja.
Baca Juga : Hari Minggu, Disdukcapil Kabupaten Blitar Terjunkan Si Jaran Ijo: Rekam e-KTP Penduduk Rentan di Udanawu
Harmonisasi dalam dunia kerja, diharapkan dapat diciptakan oleh para dosen atau tenaga kependidikan dalam lingkungan kerja atau tempat mereka bernaung.
Agar dalam aktivitas pekerjaan menjadi menyenangkan dan bernilai positif, maka modal awal yang harus dimiliki dalam hal ini adalah adanya niat baik, berfikir positif, jiwa yang sehat, dan hati yang bersih dalam menjalankan sebuah aktivitas menjadi hal yang penting.
Menurutnya niat baik, pikiran positif, jiwa sehat, dan hati bersih dalam melaksanakan aktivitas pekerjaan merupakan modal awal yang harus dimiliki agar aktivitas pekerjaan menjadi menyenangkan sekaligus bernilai.
Pihaknya juga mengajak para peserta untuk memahami pentingnya keseimbangan diri dengan mengimplementasikan gerakan stimulus reflektif. Langkah kongkritnya merujuk pada implementasi dalam lingkungan kerja.