JATIMTIMES - Usai beberapa hari lalu wilayah Jawa Timur mengalami hujan, lantas sejak Senin (6/11/2023) cuaca mulai panas kembali. Mengapa demikian?
Menurut Badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, cuaca yang sering-sering berganti ini dinamakan musim pancaroba. Musim pancaroba sendiri adalah periode peralihan dari periode musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.
Baca Juga : Police Goes To School, Polisi di Tulungagung Ingatkan Bahaya Narkoba dan Kenakalan Remaja
"Ko sekarang panas lagi, padahal kemarin dah mulai hujan. Hmm..., Kenapa jadi d ghosting ama hujan nih? Padahal kemarin2 hujannya dah serem loh, Ada yang hujan es, bahkan ada yang dah kena puting beliung. Ga usah bingung guys... Inilah yang dinamakan masa pancaroba," jelas BMKG, dikutip dari akun Instagramnya, Senin (6/11/2023).
Lebih lanjut BMKG menjelaskan, hujan pada periode pancaroba biasanya terjadi pada siang/sore hari, bahkan sesekali dapat terjadi hingga malam hari. Salah satu tanda musim pancaroba adalah terjadinya pertumbuhan awan cumulonimbus. Berikut ini beberapa ciri-ciri awan cumulonimbus jika masuk musim pancaroba, menurut BMKG Juanda:
1. Muncul di saat pagi menjelang siang
2. Bentuknya seperti bunga kol
3. Warnanya keabu-abuan dengan tepian yg jelas
4. Menjelang sore, awan Cb menjadi gelap dan dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin kencang
Menurut BMKG, awan Cumulonimbus termasuk jenis awan rendah yang dapat menyebabkan beberapa cuaca ekstrem. Berikut ini bahaya awan Cumulonimbus:
1. Hujan es
2. Hujan disertai angin kencang
3. Puting beliung
4. Hujan disertai petir
5. Waterspout
Oleh karenanya BMKG Juanda mengimbau agar masyarakat waspada jika melihat awan Cumulonimbus ini. Berikut ini imbauan dari BMKG agar waspada saat musim pancaroba:
Masyarakat:
• Lakukan pengecekan dan pembersihan drainase antisipasi banjir.
• Waspada longsor bagi yang tinggal di perbukitan, lereng, dan pegunungan.
• Waspada jalan licin dan pandangan terbatas saat berkendara.
Baca Juga : Tim Juri Lomba SAK-RT Sudah Dapatkan 15 Besar, Segera Lakukan Visitasi
• Berlindung di tempat aman jika terjadi hujan disertai petir.
• Pemangkasan pohon-pohon besar.
• Penguatan bagian atap rumah.
• Akses informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini BMKG.
Stakeholder:
• Merancang mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometereologis selama musim hujan.
• Optimalisasi edukasi masyarakat tentang cara menghadapi riisko bencana saat musim hujan.
• Edukasi masyarakat akan pentingnya memperhatikan peringatan diri.
• Menjadikan informasi prakiraan musim hujan 2023/2024 sebagai acuan untuk menyusun rencana aksi dini (early action).
Demikian beberapa imbauan BMKG untuk mengantisipasi musim pancaroba sejak dini. Semoga bermanfaat.