JATIMTIMES - Ketua DPP Golkar Dave Laksono buka suara soal mencuatnya isu Gibran Rakabuming Raka telah dikuningkan. Adapun hal itu diketahui dari pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengaku ditelepon Ketum Golkar Airlangga Hartarto terkait hal itu.
"Nanti biar ketum kami yang menyampaikan," kata Ketua DPP Golkar Dave Laksono kepada wartawan, Minggu (5/11/2023).
Baca Juga : Indonesian AID Kembali Siapkan Bantuan untuk Palestina, Nilainya Mencapai Rp 31,9 M
Diketahui Golkar akan menggelar puncak acara perayaan HUT Partai Golkar yang ke-59 tahun di Jakarta, Senin (6/11/2023). Acara akan berlangsung di DPP Golkar, Jakarta Barat.
Dave enggan berbicara jauh saat ditanya lebih lanjut soal bergabungnya putra sulung Presiden Joko Widodo itu. Namun, ia menyebut Jokowi akan hadir dalam acara HUT partainya.
"Besok kami akan melaksanakan perayaan HUT di DPP Golkar, di Slipi. Presiden terjadwal akan hadir," ujarnya.
Dave menyebut perihal kehadiran Gibran silahkan ditanya ke panitia. "Silakan cek ke panitia yang bertanggung jawab," jelasnya.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkap putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi segera bergabung dengan Partai Golkar. Informasi itu didapat Hasto usai menerima telpon dari Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
"Saya juga sudah menerima telepon dari Ketua Golkar. Saat itu Pak Airlangga (bilang) bahwa Mas Gibran ini 'dikuningkan', 'digolkarkan'. Maka otomatis Mas Gibran karena menjadi cawapres, Mas Gibran sudah tidak menjadi bagian dari PDIP," kata Hasto.
Hasto juga menyinggung momen Gibran yang telah pamit kepada Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Menurut Hasto, momen itu menandakan Gibran bukan lagi menjadi bagian dari PDIP.
Baca Juga : Viral, Istri Founder Grab Dukung Israel, Netizen Ramai-Ramai Blokir Grab
Hasto membantah partainya kesulitan dalam memecat Gibran. Namun, ia menyinggung ada etika politik yang harus dilakukan oleh Gibran usai dinilai membelot dari arahan partai. "Nggak ada kesulitan, kami melihat bahwa inilah politik berbicara etika. Dan rakyat menyatakan itu," paparnya.
Hasto juga menegaskan bahwa Gibran bukan lagi kader PDIP. Ia menyebut permohonan pamit Gibran untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto adalah pertanda putra sulung Presiden Jokowi itu sudah hengkang dari partai banteng moncong putih.
"Oh tidak (Gibran sudah tidak di PDIP). Karena kalau secara resmi masih di PDIP, dia tidak bisa dicalonkan oleh Partai Golkar. Itu ketentuan konstitusi kita, kecuali mau dilakukan perubahan lagi. Kan kemarin sudah dilakukan perubahan untuk usia dan pengalaman," ungkapnya.
Hasto bahkan menyebut Gibran bisa gugur menjadi cawapres Prabowo jika masih tetap di PDIP. Alasannya, berdasar UU partai politik, seseorang tidak bisa diusung oleh dua parpol yang berbeda.