JATIMTIMES - Kegiatan bergengsi bertaraf internasional digelar Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, (3/11/2023). Sebuah Workshop Penelitian Kolaboratif Internasional digelar untuk mendorong pemahaman dosen dalam identifikasi peluang mendapatkan dana penelitian dari sumber intenasional.
Workshop ini menghadirkan narasumber berkompeten dalam bidangnya, yakni peneliti dari Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF) Institute, Anton Abdul Fatah, Ph.D. Anton. Para pimpinan fakultas dan juga para dosen Fakultas Humaniora hadir dalam kegiatan strategis ini.
Baca Juga : Heboh Kasus Cacar Monyet; Simak Penjelasan Lengkapnya, dari Gejala hingga Pengobatan
Dekan Fakultas Humaniora, Dr M Faisol menjelaskan, bahwa selama ini, akses dana penelitian yang diperoleh selama ini masih terbatas pada lingkup Kementerian Agama. Untuk itulah, workshop ini menjadi penting untuk bagaimana memberikan tambahan wawasan atau informasi tentang sumber hibah dari internasional.
Diharapkan, dengan seminar strategis ini kian memberikan wawasan tambahan pada para dosen tentang bagaimana caranya mengakses peluang dan membuat dosen mampu mengidentifikasi potensi untuk mendapatkan dana hibah dari internasional. Tentu hal ini diharapkan juga akan membawa manfaat tidak hanya bagi perkembangan akademik, tetapi juga bagi pengembangan ilmu pengetahuan di tingkat global.
"Selama ini para dosen di bidang humaniora sering terbatas pada dana penelitian dari Kementerian Agama. Semoga dengan informasi yang diberikan narasumber, para dosen dapat lebih aktif dalam mencari sumber dana penelitian alternatif," harapnya.
Sementara itu, dalam paparannya, Anton Abdul Fattah menyampaikan kiat-kiat untuk bagaimana mendapatkan peluang dana hibah untuk penelitian. Dalam hal ini, utamanya terkait dengan Developing Community Funding, yakni pengembangan dana komunitas.
Lebih dari itu, dijelaskan Anton bahwa sangatlah penting untuk mengenali berbagai sumber dana dari Instansi Pemerintah, Private Foundation dan NGO’s, Perusahaan, Agen Internasional, dan Crowdfunding.
Baca Juga : Unisma Jalin MoU dengan Forum Pimpinan PTKIS se-Kalimantan
Selain itu, para peserta juga diajak untuk melakukan akaes dana hibah internasional melalui sinergi dengan jaringan LSM dan lembaga non profit internasional yang ada. Kolaborasi dalam penelitian internasional juga menjadi hal yang disoroti.
Dengan kolaborasi ini, tentu memungkinkan penelitian multidisiplin keilmuan. Dengan begitu, hal ini akan memunculkan sebuah output yang lebih mendalam tentang masalah-masalah seperti budaya, sejarah, sastra, dan bahasa.