JATIMTIMES - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bercerita awal mula memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota Negara dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Keputusan itu kata Jokowi bermula saat sembilan tahun lalu dia diam-diam membentuk tim untuk mengkaji kembali gagasan Presiden ke-1 RI Sukarno dan Presiden ke-2 RI Soeharto untuk memindahkan ibu kota.
Hal itu diungkap Jokowi lantaran masih ada pertanyaan mengenai pemindahan ibu kota.
Baca Juga : Terus Diserang Usai Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Partai Garuda: Kasihan Jokowi
Ia pun menjelaskan bahwa hal itu lantaran beban Pulau Jawa, terutama Jakarta, saat ini sudah di luar kapasitas yang dimiliki.
"Masih ada yang bertanya kepada saya 'Pak kenapa kita pindah ke Kalimantan Timur pindah ke Nusantara' masih ada yang menanyakan itu pada saya. Supaya kita tahu semuanya bahwa penduduk kita saat ini sudah 278 juta, dan 56% itu hidup di Jawa, 56% dari 17.000 pulau yang kita miliki penduduknya ada di Jawa 56 persen. Dan yang kedua PDB ekonomi, perputaran ekonomi kita 58%, 57-58% juga ada di pulau Jawa dan lebih terutama lagi di Jakarta sehingga beban Pulau Jawa, beban Jakarta itu memang sudah di luar kapasitas yang dimiliki," kata Jokowi saat groundbreaking Kantor Bank Indonesia di IKN, melalui kanal YouTube Setpres, Kamis (2/11/2023).
Orang nomor satu di Indonesia itu pun mengatakan, Indonesia butuh pemerataan pembangunan, ekonomi, dan infrastruktur. Hal itu kata dia selaras dengan gagasan Bung Karno dan Pak Harto. Karena itu, lanjut Jokowi, keduanya pun sama-sama memiliki gagasan untuk memindahkan ibu kota.
"Yang kedua kita perlu yang namanya pemerataan baik pemerataan pembangunan, pemerataan ekonomi, pemerataan infrastruktur. Oleh sebab itu sejak presiden pertama Bung Karno sudah memiliki gagasan dan rencana untuk pindah, memindahkan ibu kota. Pak Harto juga sama ingin memindahkan ibu kota dari Jakarta," ungkap dia.
Jokowi lantas mengaku, pada sembilan tahun yang lalu dirinya secara diam-diam membentuk tim. Tim itu ditugasi untuk mengkaji kembali gagasan pemindahan ibu kota Bung Karno dan Pak Harto.
Baca Juga : Pemberdayaan UMKM, Pemkot Kediri Gelar Pelatihan Tata Boga
"Kemudian 9 tahun yang lalu secara diam-diam saya bentuk tim untuk melihat kembali gagasan-gagasan yang telah dilakukan oleh presiden pertama, kedua dan selanjutnya," ujar Jokowi.
Lalu setelah enam tahun, Jokowi menambahkan beberapa opsi pun didapatkan. Dia pun akhirnya memutuskan untuk memindahkan ibu kota ke Nusantara.
"Dan akhirnya setelah 6 tahun studi berkalkulasi dan berhitung kemudian kita memiliki beberapa opsi, Beberapa pilihan dan akhirnya terakhir kita putuskan ibu kota kita yang baru ibu kota negara adalah Nusantara," pungkas Jokowi.