Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Harga Gula Naik, Penjual Jamu: Kalau Harga Tetap, Saya Rugi

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Nurlayla Ratri

31 - Oct - 2023, 15:44

Ilustrasi sejumlah pedagang di Pasar Blimbing. (Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).
Ilustrasi sejumlah pedagang di Pasar Blimbing. (Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMES - Pergerakan harga bahan pokok di Kota Malang masih terus merangkak naik, salah satunya gula. Dalam satu bulan terakhir, harga gula yang semula Rp 14 ribu, menjadi berkisar Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu per kilogram. 

Hal tersebut secara tidak langsung berdampak pada sejumlah pedagang. Salah satunya pedagang jamu di Pasar Blimbing, Tutik. Ia mengaku harus memutar otak agar jualan jamunya tetap bisa untung dengan harga gula yang naik. 

Baca Juga : Kisah Perjuangan Sakera: Pahlawan Rakyat Jawa Timur Melawan Belanda Demi Keadilan

Dirinya pun terpaksa menaikkan harga jamunya.  Biasanya, ia menjual seharga Rp 3 ribu per gelasnya, namun saat ini ia naikkan menjadi Rp 4 ribu. Sedangkan per botol dari semula seharga Rp 13 ribu, menjadi Rp 14 ribu. Itu pun menurutnya juga masih belum optimal. 

“Iya naik harga jamunya. Karena kan beras naik, gula juga naik. Bahan-bahan pokok banyak yang naik. Kalau harga jamu tetap, saya yang rugi,” jelas Tutik. 

Hal serupa disampaikan oleh pedagang lain, Listianah. Ia mengaku kenaikan harga gula yang terjadi saat ini terbilang lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Ia pun tak dapat memastikan apa yang menjadi penyebab naiknya harga gula saat ini. 

Dari kenaikan gula tersebut, menurutnya juga memberikan dampak kepada para pembeli. Jika per harinya pembeli biasanya banyak yang membeli sekitar 10 kg, kini hanya membeli seperempat saja. 

“Gula itu awalnya Rp 14 ribu kemudian semakin naik jadi Rp 16 ribu. Mungkin karena kemarau. Tapi sebenarnya bukan hanya gula, bahan pokok semua naik. Cabai itu naik, beras juga naik, gula merah pun juga naik, kalau telur masih stabil, minyak yang paling murah sekarang Rp 15 ribu,” ujar Listianah. 

Keluhan juga disampaikan oleh pedagang lain di Pasar Blimbing, Heri. Pembeli di toko peracangan miliknya beberapa ada yang mengeluh. Namun demikian, pembeli tidak dapat berbuat banyak. Sebab gula merupakan kebutuhan pokok sehari-hari. 

Baca Juga : Review iPhone 15 Pro Max, Harga, Spesifikasi, dan Keunggulannya

“Pasti berdampak ke pembeli tapi ya tidak terlalu. Penyebab naiknya saya tidak tahu, tapi mungkin ya bisa karena kemarau ini. Beras-beras kan juga ikut naik. Kondisi seperti ini tidak tentu, kadang tidak lama biasanya juga turun lagi. Kadang malah akhir tahun itu bisa turun harganya,” jelas Heri. 

Menaikkan harga jual produk juga menjadi solusi bagi penjual jahe instan di Pasar Blimbing, Kohans. Dirinya juga mengaku bahwa hal itu dilakukan untuk mensiasati naiknya harga gula. Meksipun, kenaikannya hanya dilakukan kepada pelanggan baru saja. 

“Kalau pelanggan yang lama saya pakai harga tetap, tapi kalau yang pelanggan baru terpaksa harus dinaikkan harga jualnya. Per renteng harganya kalau untuk daerah Malang Raya Rp 25 ribu, kalau luar Malang Raya bisa Rp 30-35 ribu,” tutur Kohans. 


Topik

Peristiwa Kota Malang harga sembako harga gula


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Nurlayla Ratri