JATIMTIMES - Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental, Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PP NA) menyelenggarakan seminar dengan tema "When Mom is Happy, Everyone is Happy" pada Sabtu (28/10/2023), melalui platform Zoom Meeting.
Tujuan dari seminar ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang peran serta kerjasama orang tua dalam pengasuhan anak. Seminar ini menampilkan tiga pembicara yang membahas topik-topik terkait dengan tema utama tersebut secara daring. Salah satunya adalah Elisa Kurnia Dewi yang merupakan seorang pakar psikologi.
Baca Juga : Wisuda Periode V UIN Malang, Mayoritas Lulus Cumlaude
Elisa menyampaikan materi yang mengusung tema "Kesiapan Mental Perempuan Menjadi Seorang Ibu". Dia menegaskan bahwa kesehatan mental adalah kondisi pikiran yang memungkinkan seseorang untuk mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuannya, belajar dan bekerja secara efektif, serta memberikan kontribusi positif pada komunitasnya.
Ia mengatakan, "Untuk mengelola stres, kita perlu melakukan inhale exhale. Orang-orang yang tidak bisa mengelola stresnya maka pikirannya tidak bisa jernih."
Elisa juga menyoroti data yang menunjukkan bahwa 50-70 persen ibu di Indonesia mengalami gejala baby blues atau depresi setelah melahirkan, serta 6 dari 10 ibu menyusui di Indonesia merasa tidak bahagia.
“Kemiskinan dan kesehatan mental saling terkait. Banyak studi yang menunjukkan bahwa kemiskinan menjadi faktor penyebab gangguan kesehatan mental,” terangnya.
Seorang ibu memiliki peran sentral dalam keluarga karena keadaan psikologisnya dapat berdampak besar pada kehidupan sehari-hari. Dia menyatakan, "Membahagiakan seorang ibu adalah sebuah investasi."
Baca Juga : Pascasarjana Unikama Gelar Seminar Inspiratif, Membangun Jiwa Entrepreneur di Era Merdeka Belajar
Elisa juga menjelaskan enam faktor yang mempengaruhi kebahagiaan seorang ibu yakni, self acceptance (penerimaan diri), personal growth (pertumbuhan diri), purpose in life (tujuan hidup), environmental mastery (penguasaan lingkungan), autonomy (mampu mengontrol dirinya), positive relations with others (membangun hubungan yang baik dengan orang lain).
Dia menekankan bahwa pencapaian kebahagiaan adalah tanggung jawab individu karena, seperti katanya, "Allah tidak akan mengubah suatu kaum kecuali diri mereka yang mengubahnya."
Elisa menyarankan langkah-langkah untuk mewujudkan kebahagiaan seorang ibu, termasuk membuat set point, mengecek kecemasan, menetapkan tujuan, mengembangkan growth mindset, serta melakukan pembelajaran, tindakan, dan munajat.