MALANGTIMES - Ladies program menjadi salah satu agenda rutin dalam rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Se-Indonesia (Apeksi) di Kota Tarakan. Para ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) kota se-Indonesia, yang notabene istri-istri wali kota, saling mengenalkan program dan budaya masing-masing daerah.
Baca Juga : Target Agustus, Mal Pelayanan Publik Kota Malang Dimungkinkan Molor
"Ini memang bagian dari rangkaian agenda Rakernas Apeksi Ke-13 di Kota Tarakan," ujar Widayati Sutiaji, ketua TP PKK Kota Malang. Menurut Widayati, acara tersebut diawali dengan forum sharing program PKK masing-masing kota.
Pada forum tersebut, lanjut Widayati, pihaknya menekankan sinergitas program PKK dengan program-program Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. "Terlebih dengan keanggotaannya yang menjangkau grass root (akar rumput) hingga RT/RW, maka PKK memainkan peran strategis," urai mantan birokrat Pemkot Malang itu.
Beberapa best practice program PKK Kota Malang juga di-gethoktular-kan atau dibagikan oleh istri Plt Wali Kota Malang Sutiaji itu. Di antaranya pelibatan PKK pada program urban farming (pertanian perkotaan), pelatihan kewirausahaan kepada anggota dan ibu rumah tangga, serta penguatan kader bank sampah Malang.
Selain itu, ke depan PKK akan menopang penguatan budaya Malangan dan perwujudan Kampung Malangan melalui kader-kader di tingkat kelurahan ke bawah. "Tentu, dengan keragaman peserta ladies program dan karakter daerahnya masing masing. Saya akan mengambil hal positif yang mungkin bisa kami kembangkan di Kota Malang," ucapnya.
Baca Juga : Bansos untuk Warga Terdampak Covid-19 Mulai Disalurkan, Pemkot Malang Buat Skema Baru
"Yang pasti dan yang terlihat di Kota Tarakan ini adalah komitmen menggunakan rumah adatnya untuk forum forum pertemuan PKK. Kota Malang tidak punya rumah adat, tetapi memiliki budaya satu jiwa Arema-nya yang kuat. Ini yang coba akan dirumuskan menjadi power culture sekaligus entry poin bagi pemberdayaan masyarakat, dan secara khusus pemberdayaan keluarga," urai Widayati.
Sementara itu, beberapa lokasi wisata menjadi bagian yang dipromokan oleh tuan rumah pada kegiatan ladies program. Misalnya rumah adat Tarakan dan hutan mangrove. Kepada peserta ladies program, Ketua TP PKK Kota Tarakan Sofian Raga menginformasikan bahwa untuk menjelajahi Kota Tarakan tidak memerlukan waktu yang lama.
Dengan luas wilayah 250,80 kilometer persegi, wisatawan dapat menikmati titik wisata dengan sepuasnya. Selain rumah adat dan hutan mangrove, Kota Tarakan memiliki beberapa objek wisata seperti kebun anggrek, agrowisata karungan, taman berlabuh, makam perabuan Jepang, monumen Tugu Australia, musium perang, dan banker pengintai. (*)