Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Baru Seminggu Jadi PSK, ke Anak Mengaku Bekerja Bikin Kue

Penulis : Wisnu Bangun Saputro - Editor : Yunan Helmy

02 - Oct - 2023, 18:47

Para PSK saat didata di Kantor Satpol PP Kabupaten Situbondo. (Wisnu Bangun Saputro/ JatimTIMES)
Para PSK saat didata di Kantor Satpol PP Kabupaten Situbondo. (Wisnu Bangun Saputro/ JatimTIMES)

JATIMTIMES - Empat pekerja seks komersial (PSK) ditangkap  Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Situbondo saat melakukan razia di beberapa lokasi yang dicurigai masih menjadi tempat praktik prostitusi. 

Kejadian ini berarti mucikari dan PSK belum kapok beroperasi. Padahal, para PSK yang terjaring razia dikirim ke Dinas Sosial Kediri untuk menjalani rehabilitasi sosial selama 6 bulan.

Baca Juga : Partai Garuda Komentari Janji Ganjar yang Akan Berikan Peluang Kerja pada Disabilitas

Kasatpol PP Pemkab Situbondo Sopan Efendi membenarkan anggotanya telah menjaring empat PSK. Empat PSK tersebut  terjaring razia saat mangkal di warung remang-remang di Desa Kotakan, Kecamatan Kotakan, dan eks lokalisasi Bandengan, Kecamatan Panarukan.

Dari keempat wanita tersebut, dua di antaranya malah kedapatan masih melayani lelaki hidung belang di kamar. Sehingga wanita PSK yang tertangkap basah itu tak mampu kabur saat  anggota Satpol PP menyatroninya. 

Selanjutnya, para PSK yang terjaring diamankan ke kantor Satpol PP untuk dilakukan pembinaan dan pendataan. "Untuk sementara kita beri pembinaan dulu. Baru kalau ketangkap lagi, kami akan ke Kediri," kata mantan camat Sumbermalang ini.

Sementara itu, salah seorang PSK berinisial WW mengatakan, sejak pisah ranjang dengan suaminya, dirinya terpaksa mangkal di warung remang-remang karena terdesak kebutuhan biaya untuk menghidupi ketiga anaknya yang masih kecil. "Saya baru satu minggu ini ada di warung remang-remang," ujarnya.

Ironisnya, setiap berangkat, WW selalu berpamitan kepada ketiga anak anaknya dengan dalih bekerja membuat kue di Situbondo. "Ya dua anak saya dijaga kakaknya yang usianya 14 tahun. Mau gimana lagi saya harus menghidupi mereka sendirian," kata WW.

Baca Juga : Nasib Tragis Janda Blitar, Rawat 3 Anak Terbelakang Mental dan Rumah Reyot: Di mana Pemerintah?

Sebelum berangkat, WW juga mengaku melakukan ibadah terlebih dahulu. Dia berangkat dari rumahnya menuju warung mangkal menggunakan sepeda motor. "Ini saya lakukan setaiap hari dan setiap jam 22 saya sudah pulang," ungkapnya. 

Sebelumnya, wanita asal Kecamatan Botolinggo, Kabupaten Bondowoso  itu menceritakan dulu pernah punya usaha berjualan pisang bersama suaminya di Bali. Bahkan menurut pengakuannya, usaha berjualan pisang itu sempat berjalan sukses

Namun nasib berkata lain. Sejak terjadi perampokan, seluruh uang hasil penjualan pisang serta modalnya berjualan habis tak tersisa. "Ditambah suami saya sering main judi, sehingga mau tidak mau saya putuskan pisah ranjang dan bekerja di warung remang-remang untuk menghidupi anak saya," tuturnya.


Topik

Peristiwa PSK warung remang-remang Situbondo


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Wisnu Bangun Saputro

Editor

Yunan Helmy