JATIMTIMES - Tahapan renovasi Stadion Kanjuruhan dikabarkan mulai berlangsung sejak Jumat (8/9/2023). Sementara itu, pada Senin (18/9/2023) di sekitaran pintu gate 13 Stadion Kanjuruhan mulai direnovasi.
Berdasarkan pantauan media online ini, terdapat beberapa pekerja yang terlihat sedang melakukan pembongkaran dinding kios yang ada di sekitar pintu gate 13. Rencananya beberapa kios yang ada di sekitar pintu gate 13 tersebut akan dijadikan museum.
Baca Juga : Konsumen dan Komunitas Honda ADV Malang Weekend Seru Sambil Berbagi
"Jadi nanti ada nama - nama korban pada saat tragedi (Kanjuruhan), kemudian juga ada foto-foto," ungkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Stadion Kanjuruhan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Yuni Ahmad Erifianto.
Selain memajang foto dan nama para korban tragedi Kanjuruhan, sosok yang biasa dipanggil Yayan ini juga menyebut rencananya di dalam museum tersebut, juga akan terpajang beberapa prestasi yang telah diraih tim Arema FC.
"Termasuk juga dengan mungkin prestasi yang pernah diraih oleh Arema, jadi seperti di stadion - stadion di luar negeri, itukan biasanya ada seperti itu," urainya.
Yayan menyebut, apa yang telah ia sampaikan tersebut masih berupa perencanaan dan gambaran umum. Sedangkan konsep museum secara pasti, nantinya akan di ditinjau lebih lanjut. Sehingga masih dimungkinkan akan ada perubahan.
"Konsepnya ini sedang dalam proses perencanaan, nanti mungkin setelah jadi akan coba kita review," imbuhnya.
Dalam perencanaannya, museum tragedi Kanjuruhan akan dibangun di seputaran pintu gate 13. Yakni di lokasi yang dulunya dijadikan kios bagi para pedagang.
Baca Juga : Lindungi Pembeli dan Pedagang, Pemkot Kediri Lakukan Tera Ulang Alat UTTP
"Kalau tidak salah ada kios (di sekitar pintu gate 13), nah itu yang akan kita bangun (museum), rencananya di situ," terangnya.
Sebagaimana diberitakan, melansir dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) milik kementerian, pemenang tender renovasi Stadion Kanjuruhan adalah perusahaan PT. Waskita Karya (Persero) Tbk. Yakni dengan harga penawaran Rp 331 miliar dari Harga Perkiraan Sendiri (HPS) senilai Rp 390 miliar.
Dari anggaran tersebut, Yayan belum bisa memastikan berapa yang akan dialokasikan untuk merealisasikan pembangunan Museum Tragedi Kanjuruhan. "Kemarin untuk pagu anggaran terkait museum memang masih belum kita ketahui, karena masih dalam proses perencanaan," tukasnya.