Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Demokrat Bingung Pilih Merapat ke PDIP atau Gerindra, Masa Lalu SBY-Megawati Jadi Sorotan

Penulis : Mutmainah J - Editor : Nurlayla Ratri

05 - Sep - 2023, 17:54

Waketum Partai Demokrat Benny K Harman. (Foto dari internet)
Waketum Partai Demokrat Benny K Harman. (Foto dari internet)

JATIMTIMES - Demokrat tampaknya masih bingung menentukan pilihan setelah koalisi yang mereka bangun pecah. Ada dua kubu yang bisa jadi pilihan, yakni PDIP dengan capres Ganjar Pranowo atau Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto. 

Waketum Partai Demokrat Benny K Harman mengatakan partainya belum menentukan dukungan calon presiden untuk Pemilu 2024. Ia menyebut saat ini ada dua poros yang dilihat partainya, yakni kubu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Baca Juga : Dampak Gempa 2021, MAN 2 Malang Masih Tunggu Perbaikan

"Kita tunggu saja ke mana apakah ke Ibu Megawati dengan PDIP atau ke Pak Prabowo dengan rumahnya Gerindra. Kita akan lihat, semua tokoh-tokoh yang kita hargai, yang kita hormati," kata Benny kepada wartawan di Kompleks DPR, Selasa (5/9/2023).

Lebih lanjut ia mengatakan arah dukungan Demokrat ke Ganjar ataupun Prabowo masih seimbang. Pihaknya menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai dalam penentuan dukungan capres untuk Pemilu 2024.

"Sangat mungkin, sangat mungkin. Jadi sekarang ini 50 persen, 50 persen. Pak Prabowo dan Pak Ganjar ya kan. Semua baik, hubungan kami dengan Ibu Megawati juga baik dengan Pak Prabowo juga baik," katanya.

Benny lantas menyebut wacana pertemuan antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Meski keduanya punya masa lalu komunikasi politik tak harmonis, tetapi jika pertemuan itu terlaksana bisa menjadi pertimbangan arah dukungan Demokrat ke depan.

"Sangat mungkin (bertemu), saya rasa kita sangat senang apabila Ibu Megawati berkenan untuk menerima Pak SBY. Pak SBY siap dan Ibu Megawati tidak pernah jahat dengan kami, tidak pernah jahat dengan Demokrat," imbuhnya.

Pada kesempatan itu juga, Benny mengatakan jika Demokrat mempertimbangkan dukungan ke dua poros yang sudah ada, yakni Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. Ia menyebut peluang poros itu masih seimbang.

Benny lalu menilai SBY menghormati sosok Megawati. Benny menyinggung hubungan yang baik bahkan ketika SBY sempat meminta langsung mendiang Taufiq Kiemas untuk menjadi Ketua MPR RI. 

"Saya rasa kami pun, Pak SBY pun menghormati Ibu Mega, ya kan? Dulu Pak SBY lah yang meminta almarhum mendiang Taufik Kiemas untuk menjadi ketua MPR," tutur Benny.

"Dan saya tahu persis partai-partai yang bergabung dalam koalisi mendukung Pak SBY pada saat itu diundang oleh Pak SBY dan Pak SBY meminta dengan tegas supaya mendukung sepenuhnya Pak Taufik Kiemas, dan saya menyaksikan itu kita nggak ada masalah," ucapnya.

Baca Juga : Pendaftaran CPNS Dibuka Bulan Ini, Begini Cara Bikin Akun SSCASN

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan Demokrat move on dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan bakal capres Anies Baswedan. AHY lalu memberikan arahan usai rapat internal bersama kader Demokrat buntut terbongkarnya duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) itu.

"Mari kita buka lembaran baru ke depan kita harus segera move on," ujar AHY di DPP Demokrat, Jakarta, Senin (4/9/2023).

AHY menegaskan jika Demokrat masih akan memperjuangkan perubahan dan perbaikan. AHY menyebut partainya itu akan bergabung dengan koalisi yang memiliki kesamaan visi.

"Demokrat akan berikhtiar untuk bergabung dengan koalisi lain yang memiliki kesamaan cara pandang, visi kebangsaan, dan etika politik," tambah AHY.

AHY meminta seluruh kader Demokrat menyongsong perjalanan baru dengan hati yang bersih dan niat yang baik. Pertama, ia meminta seluruh kader memaafkan pihak yang telah menyakiti Demokrat.

"Pertama-tama tentu dengan memberi maaf kepada siapa pun yang menyakiti kita, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga kita semua bisa memaafkan walaupun tidak begitu saja melupakan. Saya pun sebagai manusia biasa tentu tidak liput dari kekurangan," imbuh AHY.

"Hari ini kami keluarga Partai Demokrat dengan berbesar hati, dengan kerendahan hati, menyatakan move on dan siap menyongsong peluang-peluang baik di depan," lanjutnya.


Topik

Peristiwa Demokrat PDIP Gerindra Prabowo Ganjar koalisi SBY Megawati


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Nurlayla Ratri