JATIMTIMES - Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan kader Partai Demokrat yang menurunkan baliho dukungan Anies Baswedan sebagai bakal capres di Pemilu 2024. Video berdurasi satu menit 23 detik tersebut diunggah oleh akun Instagram @terang_media.
Dalam video yang dibagikan tampak seorang pria mengenakan jaket Partai Demokrat mengumumkan bahwa DPC Partai Demokrat Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menurunkan baliho dukungan terhadap Anies Baswedan- AHY di wilayahnya.
Baca Juga : Sudah Jadi Tradisi, Ini Hukum Mengubur Ari-Ari dalam Islam?
"Tepat sekarang jam 18.50, sesuai dengan instruksi dari DPP, kami menurunkan baliho bergambar Anies Baswedan," kata lelaki dalam video tersebut.
Setelah ditelusuri, lelaki dalam video tersebut adalah Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Cianjur, Hadi Sutrisno. "Sekali lagi, DPC Partai Demokrat Kabupaten Cianjur, sesuai dengan press release DPP Partai Demokrat, menurunkan baliho yang bergambar Anies Baswedan sejak saat ini," ia mengulang.
"Demikian informasi ini kami sampaikan, kepada warga Cianjur khususnya bahwa sudah ada hal yang tidak terduga. Pak Anies Baswedan ternyata menghianati partai Demokrat dan AHY," sambung Hadi Sutrisno.
Dalam video juga terlihat baliho yang dicopot dan disobek itu bergambar Anies dan Agus Harimurti Yudhoyono. Pada bagian tengah ada tulisan, Perubahan dan Perbaikan. Sementara bagian bawah terdapat foto Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Cianjur, Lilis Boy. Diketahui Lilis juga merupakan anggota DPRD Jabar dari dapil Cianjur.
Tak hanya menurunkan, Hadi juga mengimbau agar seluruh baliho Anies-AHY yang ada di Kabupaten Cianjur untuk segera diturunkan. "Seluruh baliho yang mendukung Anies, kami juga menginstruksikan agar kader Demokrat Kabupaten Cianjur untuk menurunkannya," imbau pria tersebut.
Sebelumnya, Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengungkapkan bahwa Anies setuju kerjasama Partai Nasdem dan PKB soal penunjukan Cawapres Cak Imin (Muhaimin Iskandar). Pihaknya juga menyebut persetujuan itu dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh
"Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," ungkap pria yang juga menjabat sebagai anggota Tim 8 Koalisi Perubahan.
Baca Juga : Kekecewaan Demokrat Soal Cak Imin Jadi Cawapres Anies Baswedan
Menurut Riefky Harsya, Partai Demokrat pun dipaksa menerima keputusan soal pasangan cawapres Anies tersebut. "Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. la mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat “dipaksa” menerima keputusan itu (fait accompli)," ungkap Riefky Harsya.
Menanggapi hal itu, Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan Capres/Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai.
Riefky Harsya pun menilai rentetan peristiwa yang terjadi atas kerjasama antara NasDem dengan PKB sebagai bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan. Serta pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol.
"Ini juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," pungkasnya.