Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Ini Alasan Dinkes Kota Malang Tetapkan Status KLB Difteri

Penulis : Riski Wijaya - Editor : A Yahya

30 - Aug - 2023, 20:41

Ilustrasi demam.(Foto: Istimewa).
Ilustrasi demam.(Foto: Istimewa).

JATIMTIMES - Setelah ditemukannya kasus difteri pada dua anak di Kecamatan Kedungkandang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menetapkannya sebagai status kejadian luar biasa (KLB). Hal itu lantaran dari dua anak yang sempat terdiagnosa difteri itu, salah satunya dikabarkan positif hingga meninggal dunia. 

Sementara satu anak lainnya yang diketahui berusia 5 tahun, telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit sejak pekan lalu. Sedangkan penetapan KLB Difteri untuk Kota Malang sendiri juga atas rekomendasi dari Dinkes Provinsi Jawa Timur. 

Baca Juga : Maju Capres 2024, Pengganti Gubernur Jateng Diputuskan Pekan Ini

"KLB itu sendiri terjadi karena sebelumnya tidak ada kasus difteri di wilayah tersebut. Jadi satu saja kasus, itu bisa dikatakan KLB," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Malang Meifta Eti Winindar. 

Meifta mengatakan, difteri sendiri sebenarnya merupakan penyakit menular. Namun demikian, ia menyebut bahwa penularan difteri pun juga dapat dicegah. Salah satunya dengan imunisasi bagi anak. 

"Jadi sebenarnya penyakit yang berbahaya, yang menular, dan yang mematikan, itu sebenarnya bisa diantisipasi dengan adanya imunisasi dan vaksinasi," imbuh Meifta. 

Berkaca pada kasus tersebut, ia memastikan bahwa sang anak yang dinyatakan positif difteri hingga meninggal dunia itu lantaran imunisasinya yang masih kurang. Sehingga sistem kekebalan atau imunitasnya belum terbangun menyeluruh. 

"Iya, dan memang virusnya sudah menyebar. Sementara dia tidak memiliki imunitas karena tidak mendapatkan imunisasi. Oleh karena itu, dengan adanya imunisasi bisa kita antisipasi untuk sampai tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," terang Meifta.  

Sementara itu, setelah ditemukannya dua kasus tersebut, pihaknya tengah menggencarkan Outbreak Response Immunization (ORI). Yakni salah satu upaya penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) suatu penyakit dengan pemberian imunisasi. 

Terutama lebih kepada memberikan motivasi kepada masyarakat, untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya imunisasi bagi anak. Dan mematuhi seluruh jadwal imunisasi, sesuai dengan antigen yang seharusnya didapatkan. 

Baca Juga : Joki Skripsi dalam Sudut Pandang Hukum IslamĀ 

"Kalau bayi baru lahir harus mendapatkan HB 0, kemudian anak usia 1 tahun harus mendapatkan DPT 1, itu kan ada jadwalnya. Misal untuk bayi  sampai SD mereka dapat imunisasi apa, kemudian wanita usia subur harus dapatkan vaksin TT," jelas Meifta. 

Selain itu, saat ini pihaknya juga tengah fokus pada tindakan sebagai seorang surveilans. Dimana tugasnya yakni mencari kasus-kasus yang dicurigai sebagai penyakit difteri. Untuk kemudian sampelnya dikirimkan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK).

"Setelah dicek, kasusnya ternyata positif difteri dan diberikan tata laksananya dengan diberikan Anti Difteri Serum (ADS). Karena kan penanganannya ada di rumah sakit," pungkas Meifta. 

Sementara itu, dirinya juga menjelaskan bagaimana secara singkat gejala yang bisa diarahkan pada indikasi difteri. Yakni munculnya selaput berwarna putih di bagian sekitar tenggorokan. Dan biasanya akan diikuti rasa sakit saat menelan oleh pasien. 

"Dan yang bisa merasakan adalah pasiennya itu sendiri, biasanya sulit menelan. Biasanya teman-teman di Puskesmas akan melakukan pelacakan. Kemudian ketika positif difteri, maka akan dilihat. Kemudian selaput putihnya akan dicek di laboratorium. Kalau demam itu pasti, tapi itu gejala umum," pungkas Meifta.


Topik

Pemerintahan Meifta Eti Winindar difteri Dinkes kota malang KLB difteri


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

A Yahya