JATIMTIMES - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang menargetkan posisi runner up di pekan olahraga provinsi (Porprov) VIII Jawa Timur yang akan digelar di Sidoarjo, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang.
"Kita target runner up setelah Surabaya. Pesaing ketat kita Sidoarjo, tuan rumah. Ini tidak mudah, bukan sulit, tapi tidak mudah untuk mengalahkan Sidoarjo. Tapi kita optimis dari semangat teman-teman," ujar Ketua KONI Kota Malang Djoni Sujatmoko.
Baca Juga : Beri Kuliah Umum di Inggris, Gubernur Khofifah Paparkan Jatim sebagai Pusat Investasi di Indonesia
Meskipun menurut Djoni, anggaran KONI Kota Malang yang didapat dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk pembinaan atlet relatif minim, dirinya berkeyakinan target itu dapat diraih. Terlebih dirinya juga berharap agar seluruh cabang olahraga bisa tetap bersemangat meraih prestasi.
"Karena orang tua atlet membantu, semangat cabor juga luar biasa. Jadi kita tunjukkan prestasi dulu. Kalau perlu kita puasa dulu, tapi bagaimana selanjutnya meraih prestasi," tegas Djoni.
Saat ini, anggaran yang didapat KONI Kota Malang untuk kegiatan pembinaan atlet adalah sebesar Rp 10 miliar. Dimana anggaran tersebut juga masih digunakan untuk kepentingan rutin KONI Kota Malang, seperti kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev).
"Anggaran Rp 10 miliar untuk pembinaan 53 cabor. Dari Rp 10 miliar yang digunakan untuk kepentingan rutin KONI tak lebih dari 2 M. Untuk monev dan lainnya Rp 1,5 M. Sisanya diperuntukan bagi 53 cabor yang tentunya jauh dari kecukupan," jelas Djoni.
Untuk itu, dirinya juga berharap ada keterlibatan dari pihak lain untuk turut aktif berkontribusi dalam aktivitas pengembangan olahraga di Kota Malang. Seperti pemanfaatan program Corporare Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan di Kota Malang.
Baca Juga : Buntut Cium Pemain Timnas Wanita, Presiden Federasi Spanyol Dapat Sanksi dari FIFA
"Yang sudah tumbuh seperti itu di Surabaya, nah kita juga berharap demikian di Malang. Misalnya, perusahaan ini pegang satu cabor dan perusahaan lain pegang cabor lainnya. Nanti kita adakan gathering para perusahaan penyumbang CSR cabor olahraga," terang Djoni.
Sebab dirinya menilai bahwa Kota Malang yang juga masih berada di sekitar kawasan Kabupaten Malang dan Kota Batu, sangat layak untuk juga dikembangkan sebagai kota olahraga. Apalagi, Malang juga telah memiliki predikat sebagai Kota Wisata dan Kota Pendidikan.
"Karena Malang ini sangat layak untuk menjadi kota olahraga. Karena predikat melekat kota pendidikan dan kota wisata. Dan itu cocoknya digabungkan menjadi sport tourism nyambung. Karena sport bagian dari atraksi tourism," pungkas Djoni.