JATIMTIMES - Kebakaran tak terkendali terjadi di kawasan Tempat Pembuangan Sementara (TPS), Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu, Minggu (27/8/2023). Si jago merah itu berulah lantaran pembakaran yang tak terkendali.
Terlihat kepulan asap membubung tinggi di kawasan TPS tersebut. Dampak asap pembakaran itu mengganggu warga sekitar. Juga membuat terbatasnya jarak pandang wisata paralayang.
Baca Juga : Perumdam Among Tirto Bakal Tambah Tandon Air Bebas Kaporit Demi Turunkan Stunting
“Asap pembakaran mengganggu masyarakat sekitar termasuk jarak pandang wisata paralayang,” ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Agung Sedayu.
Sementara sejumlah petugas gabungan melakukan pemadaman agar kebakaran tidak meluas. Setelah dilakukan pemadaman, petugas juga melakukan pendinginan di lokasi.
Luasan lahan di area tersebut yang terbakar kurang lebih 500 meter persegi. “Akibat pembakaran sampah yang tidak terkendali membuat merambat,” imbuh Agung.
Akibat kejadian ini masyarakat diimbau untuk waspada dan berhati-hati saat melakukan pembakaran sampah maupun serasah tanaman. Lebih baik untuk menunggu atau mengontrol apabila melakukan pembakaran.
“Supaya tidak terjadi kebakaran yang lebih luas terutama saat kondisi terdapat angin yang cukup kencang,” ujar Agung.
Baca Juga : KPU Kota Batu Kirim 5 Nama Calon PAW, Ranking 6-10
Mengingat saat ini Kota Batu dinyatakan status siaga darurat. Diperkuat dengan diterbitkannya SK Wali Kota tentang Status Siaga Darurat Bencana Karhutla No. 188.45 / 106/KEP /422.012 / 2023.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu dari 19 desa di Kota Batu ada 3 desa yang berpotensi kebakaran hutan seluruhnya berada di Kecamatan Bumiaji, Yakni Desa Sumber Brantas, Desa Tulungrejo dan Desa Giripurno.
Melihat Tahun 2018 pernah mengalami kebakaran hutan seluas 24,25 hektare. Di Tahun 2019 meningkat menjadi 397,25 hektare. Sisa kebakaran hutan ini mengakibatkan banjir bandang di akhir Tahun 2021 hingga merenggut nyawa.