Pemkot punya cara jitu untuk menangani Bank Titil atau rentenir berkedok koperasi di Kota Batu. Melalui Dinas Koperasi Unit Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu bakal menggelar pembinaan melalui bimbingan dan pendidikan.
Pelaksana Tugas (plt) Kepala Diskumdag Kota Batu Endang Triningsih mengatakan koperasi yang berkasus tidak dapat dimatikan begitu saja. “Harus diselesaikan dulu masalahnya baru dimatikan,” ungkap Endang, Kamis (12/7/2018).
Baca Juga : Pakar Teknik Pengairan UB Nilai Keruwetan Layanan Air Bersih Disebabkan Buruknya SDM PDAM Kota Malang
Menurutnya koperasi BPR atau koperasi tidak sehat harus dilakukan pembinaan, monitoring, dan dievaluasi dengan cermat. Karena itu, Pemkot Batu telah memprogramkan menggeser anggaran untuk pembinaan.
Agar koperasi yang tidak sehat Kota Batu bisa jalan sesuai dengan keinginan masyarakat. Berusaha menyehatkan merupakan langkah pertama memberikan pendidikan bagaimana orang berkoperasi dengan baik dan sesuai dengan jalurnya.
Karena itu lanjut Endang, Pemkot Batu menata anggaran untuk memberikan pendidikan koperasi. “Ini adaah konsep kami paling gampang jangka pendek uang bisa dilakukan. Kalau jangka panjangnya harus per orangan apa solusinya. Hingga diterapi sesuai dengan kasusnya,” imbuhnya saat ditemui di Balaikota Among Tani.
Pendampingan bagi koperasi tidak sehat sangat penting harus dilakukan satu persatu melihat kasus yang terjadi. Karena itu pihaknya saat ini juga masih dalam tahap pendataan terhadap koperasi di Kota Batu. “Kita revitalisasi koperasi. Kita petakan mana koperasi yang sehat dan tidak sehat,” jelas perempuan yang juga Asisten II Pemkot Batu ini.
Baca Juga : Kejar Setoran PAD Tinggi, Salah Satu Sebab PDAM Tak Fokus Perbaiki Layanan
Terpisah, Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso menambahkan jika dDiskumdag harus segera melakukan tindakan agar tidak merugikan masyarakat. Hingga meminta agar memperketat periznan mendirikan koperasi. “Harus berani melihat dan menindak bentuk-bentuk pelanggaran karena kalau BPR akan sangat merugikan warga,” ungkap Wakil Walu Kota Batu, Punjul Santoso.
Punjul pun juga mengimbau kerjasama terhadap masyarakat jika melakukan pinjaman lebih baik memilih Koperasi pada tingkat RW atau langsung kepada bank. “Untuk mengindari, lebih baik dimulai dari diri sendiri untuk memilih mana yang aman dan tidak. Koperasi tingkat RW di Kota Batu juga ada bisa di sana atau ke bank,” ujarnya. “Karena sekarang kalau pinjam dibawah Rp 10 juta gak pakai agunan (jaminan),” imbuh politisi PDIP ini.