MALANGTIMES - Wahai mahasiswa akhir, tak sadarkah kalian akan tumpukan kertas bekas skripsi? Hampir 100 persen mahasiswa pasti punya kertas bekas tugas akhir. Tak sedikit yang gundah dikemanakan kertas kenangan coretan dosen pembimbing itu.
Berangkat dari pengalaman itulah, tiga anak muda di Malang membuat jasa penyalur kertas bekas. Ketiganya adalah Elok Fitriyani, Muhammad Ali Dofir, dan Muhammad Muhsin.
Baca Juga : Tips Aman Ambil Uang di Mesin ATM Saat Pandemi Covid-19
Mereka memberi nama jasa itu Loakin.Go. Nama ini terinspirasi dari 'loak' yang merupakan istilah untuk barang-barang tidak terpakai alias bekas.
Kepada MalangTIMES, Elok berkisah bahwa jasa penyalur yang mereka buat sudah berjalan selama dua tahun. Dalam rentang waktu itu, ketiganya berhasil mengumpulkan 500 ton kertas bekas.
"Berangkat dari pengalaman pribadi saat saya di kos. Liat saya dan kakak-kakak tingkat suka bingung mau diapain kertas bekas, akhirnya kepikiran buat jasa penyalur kertas. Nanti dikumpulkan ke pengepul untuk didaur ulang. Sayangnya, pengepul hanya ada di Surabaya," jelasnya, Selasa (26/6/2018).
Costumer mereka berasal dari banyak wilayah di Malang Raya mulai area kota hingga Turen, Kabupaten Malang. Jasa Loakin.Go disebarluaskan melalui media sosial Instagram. Dari sinilah ketiganya sampai mendapat permintaan jasa serupa di Yogyakarta.
"Responnya bagus bahkan kayaknya belum ada yang seperti kami. Karena jasa penyalur kertas bekas ini kami timbang langsung di tempat pakai alat timbangan digital. Di Yogyakarta kami banyak permintaan sehingga Mei kemarin kami buka disana," jelas alumnus Universitas Brawijaya ini.
Costumer rata-rata mahasiswa akhir. Rata-rata satu orang menyalurkan tiga kardus kertas bekas tugas akhir mereka. Untuk memesan jasa penyalur kertas, costumer cukup membuat janji. Soal ini, Elok mengungkapkan tidak ada waktu khusus.
Baca Juga : Emposan Tikus Diyakini Efektif dan Direkomendasikan Menteri Pertanian Bisa Atasi Hama
"Tidak ada kalau waktu khusus. Kami menyesuaikan jadwal kami. Kalau pengambilan baru ada. Jadi untuk yang tidak terlalu banyak, saya bawa pakai motor. Kalau yang banyak ada dua teman cowok saya nanti ambil pakai pick up," terang wanita berhijab ini.
Kertas yang diambil ke rumah pelanggan mereka kumpulkan di kios. Lokasinya ada di Jalan MT Haryono Nomor 431 B Gang 11. Setelah kertas mencapai berat hingga enam ton baru dibawa ke Surabaya untuk didaur ulang.
"Ada di wilayah dekat pelabuhan di Surabaya. Disitu ada mesin khusus yang bisa mendaur ulang kertas HVS. Biasanya kami sebulan atau dua bulan sekali kirim kesana," papar dia.
Elok dan kawan-kawan patut berbangga, jasa penyalur kertas bekas mereka berhasil masuk nominasi penghargaan yang diadakan stasiun televisi swasta nasional.
"Kami masuk nominasi saja. Meski tidak menang tapi bersyukur karena usaha ini bukan hanya ada keuntungan tersendiri tapi juga usaha kami menyelamatkan lingkungan," tukas dia. (*)