JATIMTIMES- Bacapres Anies Baswedan hadir di Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/3). Dia mengisi pidato umum dalam acara Simfoni Kebangsaan di Gedung Dyandra, Jalan Basuki Rahmat, Kecamatan Tegalsari.
Cucu Pahlawan Nasional asal Surabaya, A.R Baswedan ini membicarakan perjuangan Arek Suroboyo pada peristiwa Perang Akbar 10 November.
Baca Juga : Guru Honorer yang Dipecat Gegara Kritisi Ridwan Kamil Enggan Kembali Mengajar
"Saya merenungkan di tanah ini tahun 1945 bulan November," ujarnya.
Saat itu kata dia puluhan ribu keluarga mengirimkan anak mudanya untuk bertempur. Hingga lebih dari dua puluh ribu pejuang meninggal dan Kota Surabaya menjadi harum karena darah para Syuhada tersebut.
"Mereka tak mati sia-sia, mereka memang pulang mendahului generasi angkatannya. Dua puluh ribu angkanya jauh melebihi sekutu yang pada waktu itu sekitar dua ribuan meninggal," ujar pria yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Menurut dia yang menghebohkan bukan hanya tentang kematian dua jenderal Inggris yang hilang dan meninggal.
"Tapi yang memalukan bagi sekutu adalah dibalik dua puluh ribu para pejuang, ada ibu yang melahirkan para pejuang yang ayahnya mendidik para pejuang," kata Anies yang kemudian disambut tepuk tangan para hadirin yang hadir.
Anies melanjutkan secara hitungan pertempuran waktu itu kita memang kalah di Surabaya.
"Tapi kita tidak kalah dalam peperangan. Justru Indonesia menang dalam peperangan lewat pesan dari Surabaya," tegasnya kembali.
Baca Juga : Ridwan Kamil Minta Guru Honorer yang Mengkritik Dirinya Agar Tidak Dipecat
Anies menjelaskan dunia menengok Indonesia dan terpesona dengan kemerdekaannya saat itu.
"Yang dulu di-framing kemerdekaan adalah keinginan kaum intelektual, keinginan kaum sekolahan mereka yang elit," cetusnya.
Namun, pada bulan November dibuktikan di Surabaya bahwa kemerdekaan adalah keinginan setiap anak bangsa Indonesia. Dari Surabaya, suplai pejuang Jatim bergaung ke seluruh dunia dan di mana-mana membicarakannya.
"Memang hitungan pertempurannya yang menang adalah sekutu. Tapi pesannya melampaui batas teritorial dimana-mana muncul simpati pada perjuangan," imbuh Anies.