JATIMTIMES - Anthropic merupakan salah satu startup yang bergerak pada bidang kecerdasan buatan, perusahaan ini didirikan oleh mantan karyawan OpenAi yaitu saudara kembar Dario dan Daniela Amodei.
Keduanya berfokus pada produksi sistem kecerdasan buatan (AI) yang memiliki kemungkinan kecil untuk menghasilkan konten yang berbahaya dan konten yang tidak pantas. Sama dengan OpenAi, Anthropic juga didukung oleh perusahaan teknologi besar, seperti Google yang telah berinvestasi $300 juta pada Anthropic di Bulan Februari silam.
Baca Juga : Panen Raya Padi di Kota Kediri Hasilkan 7 Hingga 8 Ton per Hektar, Melebihi Rata-rata Nasional
Claude merupakan produk yang diproduksi oleh Anthropic, dikembangkan dengan tugas-tugas yang sama dengan ChatGPT yakni menghasilkan teks yang mirip manusia dalam menanggapi permintaan pengguna, mulai dari mengedit kontrak hukum hingga menulis kode komputer.
Tetapi terdapat sedikit perbedaan, sudah disebutkan di awal bahwa Anthropic memiliki prinsip untuk menciptakan kecerdasan buatan yang lebih aman yang tidak memproduksi konten berbahaya, karena masalah keamanan sendiri telah menjadi masalah yang cukup rumit bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang teknologi.
Maka dari itu Anthropic telah mengambil pendekatan yang berbeda ketika menciptakan Claude dalam menghadapi masalah keamanan, dengan menggunakan data teks besar dalam proses pelatihan Claude.
Claude sendiri didesain untuk menjelaskan atau menyatakan keberatannya terhadap topik yang berpotensi merugikan, berbeda dengan cara-cara konvensional yang cenderung menghindari topik yang berpotensi merugikan. Richard Robinson yang merupakan CEO Robin AI sebuah startup yang ada di London menyebutkan bahwa Ia merasa nyaman dan memberikan akses pada Claude untuk menganalisis kontrak hukum oleh Anthropic. Ia juga mengungkapkan bahwa tidak ada yang menakutkan di Claude, itu sebabnya Ia dan perusahaan nya suka dengan Anthropic.
Selain itu, Robinson juga menyebutkan bahwa perusahaan miliknya telah mencoba menerapkan teknologi dari OpenAi, namun menurutnya Claude lebih baik dalam memahami bahasa hukum yang padat dan jarang menghasilkan tanggapan aneh ketika dibandingkan dengan teknologi OpenAi.
Baca Juga : Gempur Rokok Ilegal di Jombang, Satpol PP Libatkan Satlinmas
Jadi menurut Robinson Claude tidak banyak menghasilkan tanggapan aneh ketika digunakan. Tetapi menurut Robinson terdapat tantangan di Claude, yaitu membuat Claude lebih luwes atau longgar dalam penggunaannya.
Wah kira-kira apakah akan ada persaingan yang ketat ya antara ChatGPT dan Claude?